Saat kita dirundung/ditimpa masalah, maka biasanya yang kita lakukan adalah mencari solusinya. Solusi tersebut kita peroleh dengan pengorbanan fisik dan psikis. Berapa pun rupiah yang akan dikeluarkan, maka ia siap mencari uang. Kurang lebih seperti itu, gambarannya.
Berdasarkan pengamatan beberapa orang yang ahli ilmu, ternyata saat mereka ditimpa masalah ia/orang yang saya amati, tidak langsung ceri solusi. Ia cenderung diam. Ia banyak berbicara Istighfar. Evaluasi diri, ia utamakan.
Ia tidak menyalahkan orang. Ia tidak emosi. Ia tidak berkata kotor. Dan, ia tidak langsung mencari solusi.
Ia, justru mengevaluasi setiap kejadian. Ada apa ini, kenapa masalah ini ada dalam diri saya? Apa yang salah dalam diri saya? Kenapa permasalahan ini, terjadi dalam diri saya? Mengapa tidak terjadi kepada orang lain?
Pertanyaan-pertanyaan di atas, secara tidak langsung ia akan membaca Istighfar. Ujungnya, ia akan bertaubat.
Insya Allah, setelah melakukan Istighfar dan taubat, akan ada solusi. Solusi akan muncul dengan sendirinya. Yang penting, kita baik dulu. Insya Allah ada solusi.
Mengapa seperti itu? Yang membuat masalah dan solusi, sudah dekat dengan kita. Siapa Dia? Allah. Allah yang menjadikan kita seperti ini. Muncul masalah dan solusi datang, Allah-lah yang menciptakan itu semua. Waallahu'alam.
Semarang, 13 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H