Mohon tunggu...
Agung Kuswantoro
Agung Kuswantoro Mohon Tunggu... Administrasi - UNNES

Pengin istiqomah dan ingin menjadikan menulis menjadi kebiasaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sholat Khusuk itu Pekerjaan Orang Beriman

12 Desember 2014   12:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:28 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat saya membaca surat al mukminun dari ayat pertama hingga kedelapan belas dan saya baca berulang-ulang, serta berhari-hari. Saya menemukan pekerjaan-pekerjaan (amalan) orang yang beriman. Ternyata, ada enam pekerjaannya, yaitu sholat yang khusuk, menjauh diri dari perbuatan yang tidak berguna, membayar zakat, menjaga kemaluannya, menjaga amanat, dan menjaga sholatnya.
Menariknya adalah dari keenam perbuatan tersebut ada satu kegiatan yang mengikutinya, yaitu sholat. Sholat, menjadi hal yang "spesial" bagi orang yang beriman. Tak sekedar malakukannya dengan fisik, namun juga batin.
Mengapa demikian? sholat itu sebagai sarana komunikasi dan terapi bagi orang yang butuh Alloh. Karena, kita sebagai hambanya memerlukan kasih sayang pada-Nya. Alloh memang tanpa kita memberi kasih sayang pada-Nya, namun Dia sudah Maha Pengasih. Oleh karenanya, Dia adalah "wahdah" atau satu yang tidak ada tunggalnya.
Orang melakukan sholat perlu ilmunya. Di dalam sholat dikenal ada rukun, syarat, sunah, haram, dan lainnya yang melekat pada pekerjaan sholat. Sehingga, tiap kata dan pekerjaan yang ada dalam rangkaian sholat kita memahami makna filosofisnya. Misal, takbirrotul ihrom maknanya adalah takbir yang haram. Kenapa kok dinamakan takbir yang haram. Berdasarkan pengetahuan ilmu penulis yang masih minim, dinamakan takbir haram, karena setelah membaca takbir ini, orang diharamkan untuk makan, minum, cerita, duduk, berjalan, dan lainnya. Sehingga, dinamakan takbir haram. Kata haram bukan bukan berarti memiliki konotasi yang negatif. Justru, kata haram itu untuk memuliakan. Misal, masjidil haram, artinya masjid yang haram. Haram karena untuk bercerita, membunuh hewan, mencabut rumput, dan lainnya. Oleh karenanya, dengan tidak melakukan perbuatan-perbuatan tersebut menjadi mulia dan terhormat masjid tersebut. Demikian juga sholat, saat menghindari pekerjaan-pekerjaan yang diharamkan, maka menjadi mulia dan terhormat sholat tersebut.
Belum lagi, gerakan yang ada pada takbir, yaitu mengangkat tangan. Dapat dimaknai sebagai total pasrah terhadap Alloh jiwa dan raganya. Kita sering mendengar kata “angkat tangan”, saat polisi akan menangkap penjahat. Maknanya, bahwa dengan mengangkat tangan, penjahat tersebut tidak bisa melakukan apa-apa, bahkan dia pasrah terhadap polisi. Demikian saat sholat, saat mengangkat tangan, sesungguhnya hidup dan mati kita pasrahkan kepada Alloh yang telah menjadikan kita masih hidup dan berkarya hingga sekarang.
Lafal Allohu Akbar, kalimat yang menyertai grakan takbrotul ihrom, memiliki arti Alloh Maha Besar. Besar dimaknai tidak ada yang lebih besar selain Alloh. Alloh-lah yang Maha Segalanya. Tegas, bahwa yang Maha Besar adalah Diri-Nya, yaitu Alloh. Ternyata, manusia yang berkuasa, kaya, dan pintar termasuk sesuatu yang kecil bagi Alloh. Karena, Alloh Maha Besar dari apa pun.
Dari penjelasan di atas, satu gerakan saja memiliki makna yang luas. Oleh karenanya, indikator sholat menjadi salah satu ciri orang yang beriman. Namun, bukan sekedar sholat saja. Sholatnya yang dilakukan orang beriman memiliki ciri khusuk dan menjaganya. Menjaga dapat dimaknai menjaga nilai-niai sholat yaitu menjauhi perbuatan keji dan mungkar serta waktunya. Khusuk memang perlu latihan. Saya sendiri pun belum sepenuhnya bisa melakukan sholat dengan khusuk.
Melalui tulisan ini, mari kita belajar menjaga dan khusuk dalam solat kita dengan mengkaji rukun, syarat, sunah, haram, dan lainnya. Mungkin, dengan satu hari belajar satu rukun sholat beserta bacaan dan maknanya. Karena sholat menjadi “pondasi”nya agama Islam, sehingga tiap orang Islam pasti melakukannya. Namun, belum tentu berkategori manjaga dan khusuk. Semoga kita bisa meraihnya, sehingga surga Firdaus bisa menghuninya. Amin
Agung Kuswantoro, penulis yang sedang belajar untuk mendekat kepada Alloh. HP 08179599354

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun