Saya pikir argumentasi yang dibangun tanpa didukung basis data, fakta, dan konteks yang memadai. Hal semacam ini bila terus terjadi akan kontraproduktif bagi citra maupun persepsi publik yang ingin dibangun Ibu dan PDIP untuk merangkul milenial. Karena suka atau tidak, lumbung pemilih generasi milenial merupakan satu ceruk strategis pada Pileg/Pilpres 2024.Â
Selain itu, generasi milenial merupakan aktor utama dalam pembangunan Indonesia di masa mendatang. Sebab, Indonesia pada tahun 2020--2030 akan mendapatkan bonus demografi. Yakni, jumlah usia angkatan kerja (15--64 tahun) mencapai sekitar 70 persen, sedangkan 30 persen lainnya berada di usia tidak produktif (14 tahun ke bawah dan di atas 65 tahun).
Di titik inilah, tokoh atau pemimpin pada level manapun dituntut untuk mampu memahami bisa mendengarkan aspirasi serta kebutuhan generasi milenial. Sebab, merekalah sesungguhnya tulang punggung pembangunan bangsa ke depan. Apalagi, diprediksi, pada 2025 sebanyak 75 persen angkatan kerja dunia dikuasai generasi milenial.Â
Begitu dulu respon dari Saya, Ibu. Bila ada hal-hal lain yan perlu didiskusikan Saya dengan senang hati menantinya karena ini bagian penting dalam upaya mengobyektifikasi dan mencerdaskan kita semua. Salam hangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H