Mohon tunggu...
Agung Dwi Bantoro
Agung Dwi Bantoro Mohon Tunggu... Relawan - relawan

tukang ngguyu

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Serasa Ngopi di Rumah Sendiri

20 Mei 2014   12:13 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:20 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Suatu kali seorang teman menanyakan tentang kegemaran saya minum kopi. Saya jawab dengan sebuah pertanyaan juga,

"Maksudnya?"

Katanya saya harus mencoba minum kopi di tempat ngopi ini karena menurutnya tempatnya tidak jauh beda dengan minum kopi di rumah sendiri. Well, ujung-ujungnya adalah kesepakatan tentang kapan kami akan ngopi bersama di tempat yang dia maksud.

Rada susah juga mencari tempat kopi ini pertama kalinya. Saya hanya berpatokan bahwa tempatnya ada di belakang klinik kecantikan dan satu komplek dengan sebuah tempat makan yang namanya sudah lumayan sering terdengar di Jakarta. Kalau nama jalannya, semua orang mungkin sudah tahu, Jl. Surabaya. Yap, tempat penjualan barang antik di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.

Melalui sebuah lorong di sebelah klinik kecantikan itu terpampang nama tempat ngopi itu, Giyanti. Awalnya saya sama sekali tidak membayangkan bahwa tempatnya adalah seperti yang saat itu terpampang di hadapan saya. Sebuah halaman belakang, itu yang tiba-tiba terlintas di benak saya. Dan teman saya sudah menunggu di atas sebuah meja yang berasal dari batang pohon yang atasnya dipotong rata sehingga bisa dijadikan meja. Meja dan kursi minimalis diatur berdempetan satu sama lain yang mengesankan tempat itu sedang penuh. Memang pada saat saya datang tidak ada lagi kursi dan meja kosong.

Setelah berhai-hai dan ber-apa-kabar sudah saatnya saya memesan minuman. Dan sejak saya duduk tidak ada dari waiter yang datang menghampiri saya untuk menanyakan minuman apa yang akan saya pesan. Jadi sama seperti tempat ngopi yang lain, kita harus masuk ke dalam, memesan minuman, tapi bedanya yang menanyakan minuman itu adalah si pemilik Giyanti (kalau mau tahu namanya, silahkan berkenalan sendiri).

Oiya, ada dua buah ruangan di Giyanti, di luar yang tadi di atas saya ceritakan untuk smokers, dan satu lagi di bagian dalam untuk non-smokers. Kalau ada smokers yang mau di tempat non-smokers untuk sekedar mendinginkan diri, silahkan saja, asal tempatnya tidak penuh. Dan si pemilik tidak segan-segan untuk datang ke meja para tamunya untuk sekedar berkenalan atau ngobrol tentang berbagai hal. Tapi yang paling dia suka adalah topik pembicaraan tentang kopi (yak iya laahhh).

Menu yang ada di Giyanti hanya ada kopi dan pilihan dari keturunannya dan coklat, yang juga dengan segala pilihan keturunannya. Selain itu juga disediakan kue-kue (pie atau brownies) untuk teman si kopi atau coklat yang kita pesan. Kopinya sendiri adalah kopi dari berbagai daerah di Indonesia dan sebagian besar adalah kopi dari jenis arabika.

Nuansa halaman belakang rumah yang cozy dan minimalis ini membuat penggemar kopi menikmati sedikit waktu ditemani bercangkir kopi dan sebaskom obrolan tanpa rasa ingin membuka smartphone. Walaupun tempat ini juga dilengkapi dengan fasilitas wifi yang mumpuni, baik untuk bekerja maupun sekedar menengok halaman media sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun