Usahakan untuk tetap berhubungan dengan mantan pasangan agar anak merasa aman dan yakin tidak ada yang berubah dengan orang tuanya, meskipun mereka sudah bercerai.
Kubur kenangan buruk tentang mantan
Saat kenangan buruk tentang mantan mulai datang, alihkan perhatian Anda pada hal-hal yang Anda syukuri pasca perceraian. Jangan sampai energi buruk akibat kenangan kelam tersebut mendorong Anda untuk bersikap tidak bijak dan mengorbankan hubungan baik dengan mantan.
Tunjukkan empati
Anda perlu menunjukkan pada anak bahwa perceraian bukanlah kehancuran sebuah keluarga. Tetap tunjukkan kepedulian Anda pada mantan layaknya seorang sahabat. Hal ini memang sulit, tapi percayalah, anak Anda akan merasa bahwa keluarganya masih tetap utuh meski sudah tidak tinggal bersama.
Jangan luapkan kekesalan pada anak
Rasa sakit hati terhadap mantan pasangan mungkin akan tetap ada bahkan setelah berpisah. Seringnya, rasa sakit hati yang terpendam tersebut tanpa disengaja Anda luapkan pada anak, entah itu melalui ucapan, tindakan, atau sindiran yang mengungkit-ungkit kesalahan pasangan di masa lalu.Â
Anak pun mengalami trauma tersendiri saat melihat orang tuanya berpisah. Jangan tambah beban anak dengan meluapkan dendam dan rasa marah pada mereka.
Agar hal tersebut tidak terjadi, Anda harus paham bahwa anak tidak ada hubungannya dengan hubungan Anda dan pasangan yang kian memburuk. Tentunya tidak baik pula untuk meluapkan rasa marah pada anak. Pandangan anak terhadap Anda dapat berubah, dan hal tersebut mau tidak mau turut mencoreng nama Anda di mata mantan.
Menjalin hubungan baik dengan mantan pasangan setelah perceraian memerlukan kedewasaan. Anda dituntut agar mampu mengesampingkan ego dan pengalaman pahit yang mendorong rumah tangga ke jurang perceraian.Â
Memang sulit, tapi tentu jauh lebih mudah dibanding harus memendam dendam atau terlibat dalam pertikaian yang menguras tenaga dan emosi.