-----
Sekira tiga bulan ke depan, insyallah dua dasawarsa kebersamaan dengan istri dilalui. Di usia pernikahan yang sudah tidak muda, tak ada keinginan lain kecuali menjalani sisa usia bersama. Merajut hari tua berdua, biarkan hanya maut yang memisahkan -- aamiin.
Jujurly, sampai hari ini saya masih belajar mawas diri. Ketika ego mengemuka, merasa menjadi orang paling menderita. Karena musti banting tulang demi anak istri, bahkan diri sendiri dinomor sekiankan.
Tetapi bukankah, menikah adalah ibadah sepanjang hidup. Namanya ibadah pasti penuh effort, mengandung banyak rahasia hikmah yang terkandung. Meski saat ini musti tertatih-tatih, jalani dan hadapi saja.
Sesekali perasaan bosan, jenuh, lelah hadir, sangatlah manusiawi. Tetapi jangan dibiarkan berlarut, segera alihkan pikiran pada yang lebih produktif. Toh, kita hidup di dunia ada batasnya. Waktu yang tersisa, jalani saja dengan sebaik-baiknya.
Relasi suami istri, relasi antara orangtua anak, sangatlah unik. Maka pupuk dan rawatlah, jangan merasa paling lelah paling berjuang. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H