Praktis dan Efisien dengan Perjalanan Kereta Api Langsung

Kompasianer's, liburan natal dan tahun baru (Nataru) sudah terasa hawanya. Kemungkinan diantara teman-teman, ada yang sedang merencanakan mudik ke kampung halaman.

Kalau boleh kasih saran, kalian bisa pantengin aplikasi kereta api (KAI Acces). Pasalnya, beberapa waktu lalu telah diuji coba direct train. Yaitu perjalanan langsung kereta langsung tanpa transit, untuk dua relasi perjalanan.

Saya berkesempatan, ikut dalam uji coba dua relasi tersebut. Yaitu relasi Jakarta -- Semarang, kemudian menyusul relasi Jakarta -- Yogyakarta.

Saya merasakan pengalaman baru, untuk perjalanan yang praktis dan efisien. Apalagi perjalanan dari Stasiun Gambir, untuk keberangkatan malam hari (jam 23-an).

Bener-bener deh, defifnisi tidur semalaman di kereta dan pagi hari sampai kota tujuan.

-----

Hari itu, saya merasa sangat beruntung. Ikut dalam rombongan uji coba direct train, relasi Jakarta Semarang. Perjalanan yang sangat nyaman, berangkat sekitar 23.30 wib sampai tujuan sekitar jam 04-an.

Perjalanan kereta tanpa transit ini, menempuh waktu lebih kurang lima jam. Sepanjang perjalanan saya tidur, ditambah suasana kereta yang sangat mendukung. Yaitu dengan cahaya lampu yang dipasang temaram, disediakan selimut pula.

Turut hadir dalam uji coba ini, adalah mentri BUMN Erick Tohir, Menhub Dudy Purwagandhi dan Dirut KAI Didiek Hartantyo.

Berharap setelah evaluasi uji coba, akan menghasilkan kabar baik pengguna kereta api. Apalagi animo masyarakat cukup tinggi, terbukti tiket direct train -- saat uji coba -- ludes. Selanjutnya direct train relasi Jakarta Semarang (PP), bisa menjadi angkutan libur nataru.

Praktis dan Efisien dengan Perjalanan Kereta Api Langsung 

Press Confrense sebelum uji coba direct train Jkt- Yk (Sumber: dokumentasi pribadi)

Kompasianer's, uji coba direct train masih berlanjut. Setelahnya saya berkesempatan ikut, uji coba direct train relasi Jakarta- Yogyakarta. Persis seperti uji coba seebelumnya, keberangkatan juga malam sekitar jam 23.30-an.  

Sensasinya tak jauh beda, tapi kali ini saya tidak tidur di sepanjang perjalanan. Sekitar jam 3 pagi, saya melipir ke kereta makan. Menikmati wedang uwuh hangat, sembari menikmati pemandangan di luar jendela.

Perjalanan terasa syahdu, ketika melihat gradasi di langit. Semula warna gelap menyelimuti, perlahan tapi pasti menuju terang.  Sampai Jogjakarta sekitar jam 5-an, kami menempuh perjalanan lebih kurang enam jam.

Khusus untuk Kompasianer's, saya siapkan video perjalanan direct train. Untuk relasi Jakarta -- Yogyakarta, di tautan di akhir tulisan ini. Semoga bermanfaat.