Uniknya, tiada pengkastaan bagi ayah yang telah mengenggam jiwa keayahan. Ayah dengan pekerjaan apapun, sangat bisa meraih sifat-sifat keayahan.Â
Banyak contoh di luar sana, ayah yang kerja serabutan tapi sangat sayang pada keluarga. Sementara ayah yang banyak harta, justru abai pada anak istri.
Tahun 2024 ini, tak terasa setengah abad saya diperkenankan-Nya hidup di alam fana. Â Banyak sudah kejadian saya lewati, rasanya nano nano kalau digambarkan dengan kalimat. Di usia yang tidak muda, cara pandang hiduppun bergeser.
Saya seperti diajak mencukupkan ego, belajar mengelola ambisi dan emosi, tak lagi meledak-ledak. Saya musti lebih bercermin, dari banyak kesalahan pernah dibuat. Terutama sikap pada istri dan anak-anak, musti benar-benar diperbaiki.
Berusaha menjadi ayah yang baik, ayah yang mendekati ideal, ayah yang memiliki jiwa keayahan. Toh, bagi lelaki atau ayah yang sudah tidak muda seperti saya. Apalah yang dicari, kecuali untuk kebaikan.
Bukankah puncak keayahan, adalah menjadi family man. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H