Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

PT GNI Berkomitmen Membersamai Tumbuh Kembang UMKM Sekitar Wilayah Industri

8 Desember 2024   06:00 Diperbarui: 8 Desember 2024   08:09 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kegiatan di PT GNI ( sumber ; kompas money)

Kompasianer, badai covid-19 telah kita lalui bersama. Banyak hikmah bisa dipetik, satu diantaranya soal ketangguhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Bahwa pelaku usaha rumahan itu, terbukti mampu bertahan meski tertatih-tatih.

UMKM dinyatakan sebagai pilar pembangunan ekonomi bangsa, keberadaannya harus dibersamai oleh seluruh pemangku kepentingan. Mulai dari individu sampai perusahaan, mulai pemerintah sampai masyarakat luas.

PT. Gunbuster Nickel Industri (PT GNI) ,  salah satu perusahaan smelter nikel terbesar di Indonesia, yang terletak di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Bertekad mendorong UMKM naik kelas, agar memberi kontribusi lebih besar bagi perekonomian negeri tercinta.

Tak tanggung-tanggung, PT GNI juga bersinergi dengan PT Stardust Estate Investment (PT SEI), dalam upayanya untuk  menguatkan sektor Industri Kecil Menengah (IKM) dan UMKM. Melalui program- program Corporate Social Responsibility (CSR), di antaranya diberi nama Biduk Umpan (Bina Produk UMKM Pangan).

PT GNI tidak hanya fokus pada bisnis, tetapi juga berkomitmen berkontribusi pada pembangunan ekonomi masyarakat sekitar wilayah industri. Melalui program CSR, yang berprinsip pada tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Mellysa Tanoyo, Head of Corporate Communication PT GNI, menyampaikan, bahwa program CSR Biduk Umpan adalah salah satu program yang mendorong pelaku UMKM naik kelas, dengan cara meningkatkan kualitas dan memperluas pasar. Menambah kapasitas ekonomi masyarakat desa, diharapkan meningkatkan taraf hidup.

Langkah yang diambil PT GNI, selaras dengan komitmen perusahaan. Yaitu berkontribusi, mendorong perekonomian masyarakat khususnya di sekitar wilayah industri.

------

Sektor UMKM memberi kontribusi 61% (senilai Rp. 9.580 triliun) , terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). UMKM menyerap tenaga kerja 97% dari total tenaga kerja, sangat potensial dikembangkan. Sehingga memberi kontribusi lebih besar, bagi perekonomian nasional-  rilis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Agustus 2023.

Saya masih sangat ingat, saat pandemi covid sedang meledak. Banyak teman, kenalan, saudara dirumahkan dari tempatnya bekerja. Supermarket besar dan ternama sekalipun, menyerah kalah dengan keadaan saat itu.

Tetangga kami, tinggal di jalan yang sama. Setiap pagi biasanya ngantor, seketika itu langsung banting stir. Rajin menawarkan jualan di group WA warga, kadang snack, makanan siap makan atau pun frozen. Pelaku usaha rumahan tumbuh subur, menjadi cara cepat mendapatkan pemasukan.

pembinaan pelaku UMKM oleh PT GNI (Sumber: Kompas.com)
pembinaan pelaku UMKM oleh PT GNI (Sumber: Kompas.com)

Jujurly, saya dan istri melakukan hal yang sama. Saat pandemi, job saya menurun drastis. Kami jualan apa saja, termasuk menjualkan produk teman. Namun terbatasnya modal, membuat kami pelaku usaha mikro tak bergerak bebas.

Dan saya sangat salut, dengan kepedulian PT GNI dan PT SEI akan keberlanjutan UMKM melalui program CSR Biduk Umpan. Program yang memberikan sarana prasarana pada nelayan, berupa penyediaan alat produksi, pelatihan dan pendampingan, hingga perluasan penjualan produk.

O'ya, Kompasianer.

Warga Bungintimbe, sebagian besar mata pencahariannya adalah mengolah ikan. Ada warga yang memiliki tambak air payau, kemudian dikembangkan untuk budidaya ikan tawar.

Seperti ikan bandeng, udang, kepiting, yang kemudian disulap menjadi olahan bernilai jual tinggi. Misalnya ikan bandeng diolah menjadi abon, dikemas apik agar konsumen tertarik. Pengelolaan produk olahan ini, diserahkan pada kelompok ibu rumah tangga Dusun 3 Bungintimbe.

Agar proses produksi bisa berjalan secara terukur, terarah dan teratur, maka PT GNI melakukan pendampingan (jangka pendek 1 tahun dan jangka panjang 4 tahun). Proses pendampingan melibatkan beberapa pihak berkepentingan, sesuai kapasitas masing-masing.

Mulai Pemerintah Desa Bungintimbe, Dinas Perikanan Kab. Morowali Utara, Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian Kab. Morowali Utara, Dinas Kesehatan Kab. Morowali Utara, Kec. Petasia Timur, Kelurahan Bungintimbe, Kepala Dusun 3 Bungintimbe dan Kelompok Usaha 'Usaha Bersama' Desa Bungintimbe.

"Biduk Umpan juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas ekonomi serta mendorong jiwa kewirausahaan masyarakat lingkar industri khususnya di Desa Bungintimbe," jelas Mellysa

PT GNI Berkomitmen Membersamai Tumbuh Kembang UMKM Sekitar Wilayah Industri 

kegiatan di PT GNI ( sumber ; kompas money)
kegiatan di PT GNI ( sumber ; kompas money)

PT GNI  sangat mendukung, tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), yakni pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, pekerjaan yang produktif dan  layak.

PT GNI dan PT SEI bersama Disnakertrans Sulteng, aktif mengadakan pelatihan, ditujukan untuk pelaku usaha di Kolonadale, Petasia Timur, Sulawesi Tengah, untuk memastikan materi yang disampaikan relevan dengan kebutuhan masyarakat agar dampaknya berkelanjutan.

"Kami berharap pelatihan kewirausahaan ini dapat menciptakan usaha-usaha baru yang memberikan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar serta mengembangkan ekonomi lokal yang lebih dinamis dan berkelanjutan," imbuh Mellysa.

Program pengembangan UMKM menyeluruh, telah diikuti 15 peserta. Mengetengahkan materi produktivitas, motivasi, dan manajemen bisnis yang efektif. Dimulai dari perencanaan bisnis, pengelolaan keuangan hingga strategi pemasaran.

Menurut Rinsen Riga, selaku Instruktur Ahli Pertama Disnakertrans Sulteng, bahwa pelatihan yang diadakan sangat penting membantu pelaku UMKM dapat mengelola usaha dengan baik, menciptakan produk berkualitas.

"Kami juga salut dengan upaya PT GNI dan PT SEI yang menjalankan program CSR demi membantu UMKM, mulai dari perizinan, pelatihan, hingga pemasaran," kata Rinsen.

Program CSR PT GNI dan PT SEI, terbukti  sangat efektif membantu mengurangi pengangguran. Pasalnya usaha rumahan warga sekitar wilayah industri, didampingi agar berkembang dan setiap kendala dicarikan jalan keluar.

Rizka, salah satu peserta pelatihan, sekaligus sekretaris BUMDes, mengaku sangat antusias mengikuti Pelatihan Kewirausahaan. Sebagai pelaku UMKM, Rizka merasakan manfaat dan menambah wawasan pengembangan usaha.

"Materi yang disampaikan sangat menarik. Semoga (dengan pelatihan ini) unit usaha kami dapat lebih berkembang. Saya sangat berterima kasih kepada PT GNI dan PT SEI," ujar Rizka.

Senang mendapati kemanfaatan, yang disebarkan PT GNI dan PT SEI melalui program CSR yang berdampak berkelanjutan. Semoga langkah baik yang dimulai sekarang, berkelanjutan dan langgeng.

Sehingga generasi penerus pelaku UMKM warga sekitar industri, terbekali pendidikan yang baik. Masa depan anak-anak gemilang, meningkatkan kualitas kehidupan.

"Program ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan kewirausahaan, seperti pada tujuan ke-8 dari SDGs," tutup Mellysa.

Referensi:

Portofolio:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun