Kompasianer, pernah mendengar istilah stasiun terminus?
Kalau belum, kemungkinan di benak teman-teman, persis seperti pernah saya rasakan. Yang berkelebat di otak saya,-- sebelum tahu yang benar---stasiun terminus adalah stasiun yang sepi, atau stasiun yang sedikit pergerakan penumpang.
Padahal itu saya ya, guy's. Stasiun terminus, ternyata memiliki arti yang berbeda
----
Kali pertama, saya mendengar istilah stasiun terminus. Ketika itu sedang liputan ke stasiun Merak, untuk pembuatan konten commuter line. Kami berempat -- konten kreator--, melakukan perjalanan dengan start Stasiun Rangkasbitung.
Seru dan sangat menarik, menikmati suasana sepanjang perjalanan. Naik kereta ekonomi Merak, yang berhenti di beberapa stasiun dengan vibes jadul.
Karena terbiasa berkelana di Stasiun jabodetabek, saya bisa melihat perbandingan stasiun di sepanjang menuju merak. Relatif sepi, sehingga jadwalnya juga tidak terlalu padat.
Dan saat membuat konten stasiun Merak, saya searching dan menemukan istilah stasiun terminus. Di benak saya langsung terbayang, stasiun sepi dengan sedikit penumpang. Stasiun Merak, menurut saya suasananya lengang.
Hingga saya tersadarkan, bahwa pandangan itu salah, setelah seorang teman membuat konten dengan tema stasiun terminus. Karena penasaran, saya langsung searching istilah tersebut.
---