Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ciputat Sukabumi PP, Kondangan Ala Frugal Living dengan Kereta Api

25 Oktober 2024   19:02 Diperbarui: 26 Oktober 2024   08:40 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
di stasiun Jurangmangu- dokpri

Sungguh, sesimpel dan sepraktis itu berkereta api.

Kejadian ini pernah saya dan istri alami, ketika menghadiri kondangan ke Sukabumi. Kami berangkat selepas subuh,  jelang siang tiba di lokasi. Acara selesai tengah hari, jelang sore kembali ke Tangerang Selatan (Tangsel).

Cukup dengan sekali jalan, bisa pergi pulang (PP) Tangsel -- Sukabumi. So, tidak perlu menginap, menghemat waktu, tenaga dan tentunya ongkos.

Adalah naik commuter line,  dilanjutkan Kereta Jarak jauh. Dan untuk pulangnya, tinggal dibalik saja urutan moda transportasinya. Bener-bener deh, perjalanan seru dan hemat. 

Inilah cerita, perjalanan Ciputat - Sukabumi pergi pulang (PP).  Kondangan ala frugal living, dengan naik kereta Api.

-----

Kompasianer's, di kalangan milenial dan gen z sedang tren kalimat "frugal living". Terdiri dari dua kata serapan bahasa asing, kini cukup familiar digunakan sehari-hari.

Frugal living bisa dimaknai gaya hidup hemat, tetapi tidak pelit. Frugal living adalah belanja sesuai kebutuhan, agar bisa menabung lebih banyak. Sedangkan pelit, kecenderungan menolak mengeluarkan uang meski untuk diri sendiri.

Frugal living sangat bisa diterapkan, di kegiatan keseharian. Mulai soal konsumsi makanan, berpakaian, bersosialisasi pun bertransportasi. Memilih bertransportasi publik -- khususnya kereta api--, terbukti sangat praktis dan efisien.

Saya adalah anker alias anak kereta, sangat terbantu dengan naik comuter line. Kalau mudik ke Magetan - Madiun, saya naik kereta api antar kota/ Kereta Jarak Jauh.

KAI Commuter bagi saya, sangat praktis khususnya untuk keterhubungan di area jabodetabek. Sedangkan Kereta jarak jauh, solusi bepergian ke luar kota tanpa macet.

KAI di bawah kepemimpinan Didiek Hartantyo, membuat saya enggan berpindah moda transportasi publik. Hematnya, praktisnya, efisienya, sangat mendukung penganut frugal living.

di stasiun Jurangmangu- dokpri
di stasiun Jurangmangu- dokpri

Soal inovasi, KAI tidak pernah ketinggalan. Kini sudah ada kereta ekonomi new generation, yang kursinya empuk dan nyaman, sandarannya bisa diatur sedemikian rupa. Saya pernah naik new generation, untuk keperluan ke Semarang.

Atau mau naik kereta panoramic, kereta Compartment suite class dan luxury dengan fasilitas mewah serta mempercepat waktu tempuh.

Ciputat Sukabumi PP, Kondangan Ala Frugal Living dengan Kereta Api 

Suasana pagi di stasiun Pondok Ranji - dokpri
Suasana pagi di stasiun Pondok Ranji - dokpri

Pengalaman tahun 2022 ini, tidak pernah saya lupakan seumur hidup. Bahkan saya rekomendasikan, pada teman atau saudara dengan rute perjalanan yang sama.

Ketika itu saudara tua di Sukabumi, mengundang kami ke resepsi pernikahan sulungnya. Acara diadakan di gedung di tengah kota, lumayan mudah diakses aneka moda transportasi.

Jujurly, seketika pengin naik kereta api. Saya punya dua KMT (kartu mulitrip), bareng istri bisa naik commuter line sampai Bogor. Tinggal pesan tiket Kereta Jarak jauh, melalui aplikasi KAI- Acces.

Hasil pantauan melalui google map, dari Stasiun Sukabumi ke tempat hajatan sekitar 1 KM saja. Semakin membulat keputusan, saya dan istri ke kondangan dengan kereta api.

---

stasiun Sukabumi- dokpri
stasiun Sukabumi- dokpri

Hari ditunggu tiba juga, kami standby di stasiun Pondok Ranji sebelum adzan subuh. Selepas menunaikan sholat di mushola, barulah pengumuman jadwal pertama commuter line terdengar. Menuju stasiun Tanah Abang, sampai tujuan pindah dan naik dari peron tiga turun Stasiun Manggarai.

Headway di Stasiun Tanah Abang dan Manggarai, sangat menguntungkan. Kami tidak perlu berlama-lama menunggu, jadwal commuter lumayan dekat. Dengan jadwal jam 6 dari Manggarai, sampai Stasiun Bogor sekitar jam setengah delapan pagi.

Kompasianer's, tarif perjalanan dari Stasiun Pondok Ranji - Stasiun Bogor, hanya Rp.7.000,- saja. Kurang frugal living apa coba, seporsi nasi uduk musti nambah tiga ribu rupiah.

Sampai Stasiun Bogor, kami sarapan sembari menunggu kereta Pangrango tiba. Tiket kereta Pangrango sudah dibeli jauh, sangat praktis via aplikasi KAI- Acces.

Tiket kereta Pangrango Bogor -- Sukabumi di harga Rp.45 ribu per- orang, berarti 90ribu untuk dua orang per-perjalanan. Saya sekalian membeli tiket balik, berarti total Rp.180 ribu untuk dua orang.

Kereta tiba jam delapan kurang lima belas menit, setelah chek-in penumpang dipersilakan naik. Sesuai jadwal di tiket kereta berangkat, dan sampai Stasiun Sukabumi jam 10.30 wib.

Resepsi dimulai jam 11.30 wib, kami naik ojek online (mobil) dengan waktu tempuh sepuluh menit. Senangnya bertemu keluarga besar, ngobrol ngalor ngidul kangen-kangenan.

Tak lupa berfoto bersama, mengingat moment ngumpul lumayan jarang dilakukan.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Acara inti selesai jam 14.00 wib, sangat bisa mengejar jadwal kereta jam lima sore. Setelah puas ngobrol dan makan-makan, selepas ashar kami pamit. 

Kami berjalan kaki, toh tidak sampai lima belas menit menuju stasiun.

Kereta Pangrango berangkat tepat waktu, sampai di Bogor jam 18.30. Kemudian pindah Commuter line turun Manggarai, lanjut Tanah Abang dan transit naik commuter sampai Stasiun Pondok Ranji jam sepuluh malam.

Motor di parkiran stasiun, waktu tempuh sampai rumah hanya sepuluh menit saja. Langsung bebersih lanjut tidur, hati tenang dan senang telah menunaikan kondangan. (tautan video perjalanan di bawah artikel ini).

Kalau dihitung-hitung perjalanan Ciputat -- Sukabumi (PP), total Rp. 194 ribu untuk dua orang. Parkir di stasiun delapan ribu (total 204ribu), untuk makan malam dibekali dari kondangan -- makan saat perjalanan di kereta.

Biaya Rp. 204 ribu sangat hemat, dibandingkan membawa kendaraan sendiri. Musti isi BBM, bayar TOL, makan selama di perjalanan, belum capek dan macetnya.

Sepraktis, sehemat dan se-efisien itu, Ciputat Sukabumi PP, kondangan ala frugal living dengan kereta api. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun