Sukses bepergian sendiri ke Jakarta, rasa percaya diri remaja desa ini bertumbuh dengan pesatnya. Bapak dan ibu sudah tidak lagi kawatir, melepas bungsunya ke Jogjakarta, Surabaya, dan kota-kota lainnya.
Saya turut mengalami, naik kereta api ekonomi dan duduk di lantai berdesak-desakan. Penjual makanan, minuman , mainan ikut nimbrung, menapak di setiap jengkal lantai kereta yang tersisa.Â
Kalau pagi hari tiba, penjual nasi bungkus berebut jualan dari celah jendela. Siang sedikit, ada pengamen, bahkan ada yang minta-minta, campur aduk pokoknya.
Kebiasaan berkereta terus terpertahankan, sampai saya menikah dan menetap di kota Tangerang Selatan. Mudik lebaran bareng keluarga, berbuka dan sahur di kereta dengan menu kesukaan.
Pun sampai sekarang, saya masih setia berkereta. Untuk urusan pekerjaan, saya pernah naik kereta ekonomi new generation, juga naik kereta panoramic saat perjalanan ke Garut.
Naik dua kereta baru itu, cukuplah bukti bahwa PT. KAI tak henti berinovasi.
Sesyahdu Itu Makan Nasi Jamblang di Atas Kereta
Saya merasa sangat beruntung, pernah naik kereta saat ada program Hidden Culiary. Ketika itu akhir bulan Desember 2022, sedang ada perjalanan dinas ke Yogyakarta dengan Kereta Taksaka.Â
Karena rasa penasaran yang besar, saya bertanya pada prami dan prama yang bertugas saat itu.
Menurut penjelasan petugas, program "Hidden Culinary", adalah upaya KAI Service menghadirkan kuliner khas daerah di atas kereta.Â
Agar cita rasa autentic didapati, maka digandeng pelaku UMKM setempat. Bahkan sampai pengadaan bahan baku seperti daging, sayur, dan beras juga dipasok oleh UMKM. Sekeren itu KAI.