Banyak pengalaman saya rasakan, saat menjadi KOL (key opinion leader) buah ternama ini.
Dari keaktifan di kompasiana juga, saya berkesempatan menjadi KOL transportasi publik. Tugas saya membuat konten video, terkait commuter line dan diposting di medsos. Alhamdulillah, sebuah amanah yang sangat saya jaga.
Penghargaan luar biasa tak terlupa, dihadiahkan Kompasiana untuk saya. Adalah dinobatkan menjadi Kompasianer of the year 2019, hal yang tidak pernah saya sangka sebelumnya. Mengingat tahun tersebut, saya nominasi kategori spesifik interest dan kalah.Â
Dari hati terdalam, saya menghaturkan banyak banyak terima kasih. Berkat predikat ini, membuat saya merasa punya ikatan batin. Jujurly, ini salah stau alasan saya berusaha aktif menulis sampai hari ini.
---- ---
Saya mengamini kalimat, 'setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya'. Kalau melihat Kompasianer's masa kini, banyak millenials dan gen z sedang aktif. Yang seangkatan atau di atas saya, mungkin tidak sampai 20 persen-nya.
Demikian sunatullah berlaku, bahwa setiap masa dengan ceritanya sendiri sendiri. Pun di Kompasiana, setiap masa ada kompasianer-nya masing-masing.
Dari sekian banyak Kompasianer, ada beberapa nama yang menginspirasi saya. Adalah dua senior di atas saya, keduanya pernah dinobatkan sebagai Kompasianer of the Year. Nama Yusran Darmawan, sangat saya suka tulisan-tulisannya. Dan Tjiptadinata Effendi, soal konsistensi beliau tidak perlu diragukan lagi.
Kepada keduanya saya menaruh hormat, kami saling mengenal beberapa kali bersua darat. Tetapi belakangan, sudah lama kami tak bertukar kabar. Terutama pada nama pertama saya sebutkan.