Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Kemungkinan Jodoh Itu Cerminan Diri atau Pelengkap Diri

21 September 2024   12:05 Diperbarui: 22 September 2024   06:30 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar ; dokpri

Dan point suami istri sebagai pelengkap, dari kesamaan akan timbul naluri melengkapi. Merujuk sebuah ayat di surat Al Baqarah (ayat 187), bahwa istri pakaian suami dan sebaliknya.

Nah, soal jodoh adalah ujian sangat benar adanya. Dulu ada teman di kantor lama, ibu yang rajin ibadah dengan suami yang pemalas sholat. Saat pengajian si ibu curhat ke ustad, tentang kebiasaan sang suami. Yaitu kerap marah meluapkan emosi, sifat egoisnya mengemuka.

Menurut ustad, bisa jadi ada maksud baik Alloh mempertemukan si ibu dengan suami yang malas ibadah. Supaya menjadi ladang pahala ibu, mengingatkan dan mengajak suami agar rajin ibadah. Kemungkinan di ibu merasa berat atau tidak kuat, tetapi di situlah ujian sedang bekerja.

Dan yang perlu diingat, bahwa seorang hamba diuji tidak melampaui kemampuannya. Maka Alloh Maha Tahu, kekuatan hamba yang diuji. Termasuk ujian sabar, pasti bisa dilampaui si ibu.

Termasuk setiap kita, dipertemukan jodoh dengan tiga point di atas. Kompasianer's, sebisa mungkin pertahankan pernikahan.

Selama proses yang ditempuh, tidak melenceng dari norma agama. Niscaya pasangan (istri/suami) dinikahi, sangat bisa menjadi jalan menuju kebaikan. Ujian sabar di pernikahan, tak melampaui kemampuan manusia itu sendiri. 

Kemungkinan Jodoh Itu Cerminan Diri atau Pelengkap Diri

"Wanita baik untuk laki-laki baik dan lelaki baik untuk wanita yang baik" QS An-Nur ; 26

Hukum semesta sejatinya berlaku sedemikian adilnya, bagi yang meng-ingini sesuatu semestinya memulai dari diri sendiri.

Misalnya lelaki ingin memiliki istri yang baik, maka diri sendiri mesti mulai mem-baik-kan diri. Demikian pula berlaku sebaliknya, perempuan ingin suami soleh.

Ketika seseorang belajar pada hal-hal baik, akan berkumpul dengan orang baik, bergaul di lingkungan yang baik. Maka dalam keseharian, ada sering bertemu berinteraksi dengan orang-orang yang berada di lingkaran tersebut.

Dan sangat besar kemungkinan, terbuka peluang dekat dan cocok dengan salah satu teman di srikel tersebut. Secara langsung atau tidak masuk fase saling menjajaki, menemukan kecocokan dan kesepadanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun