Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Menikah Tidak Semenakutkan Tren "Marriage is Scary"

14 Agustus 2024   16:49 Diperbarui: 14 Agustus 2024   21:41 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekufu artinya sepadan, baik dari segi agama, pendidikan, sosial dan lain sebagainya. Banyak pendapat ulama soal tolak ukur sekufu, kompasianer's silakan jika ingin mempelajari lebih dalam. 

Saya menyepakati soal kesepedanan, di kemudian hari merasakan manfaatnya. Sebagai orang awam, saya menerapkan konsep mengukur diri. Dulu ketika hendak melamar calon istri, saya menimbang-nimbang soal kesetaraan. Sebelum melangkah lebih jauh, saya menggali informasi perempuan yang sedang saya dekati.

Bagi saya, pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Musti dipersiapkan sepenuh hati, bahkan dari memilih calon istri. Kalau memilihnya sudah hati-hati, menuju pernikahan juga harus dijaga. Sikap, ucap, niat, terus diluruskan dan diperbaiki demi kebaikan nilai pernikahan.

Mumpung belum ada ikatan, upaya lahir dan batin dikencangkan. Melalui sholat dan melangitkan doa, berharap tidak salah pilih soal pasangan hidup.

Pernikahan adalah ibadah sepanjang usia, membutuhkan kerjasama dan kekompakan. Memberatkan atau meringankannya pernikahan, tergantung dua pihak saling membahu.

Bahwa di pernikahan ada masalah, sangatlah wajar dan tinggal dicari solusinya. Asal awalnya dijalan yang benar, niscaya ujian hadir justru menguatkan. Selebihnya suami istri, kudu terus mengilmui diri. Karena kehidupan ini dinamis, dan ujian hidup tak bisa ditebak.

Mariagge is scary, seharusnya tidak berlaku. Bagi orang, yang mengikuti alur ditetapkan agama. Benar bahwa ujian itu ada, tetapi persepsi soal ujian hidup yang mesti terus dikaji ulang.

dokpri
dokpri
Di era digital, banyak kasus KDRT terangkat di laman medsos. Mari kita berpaling sejenak, searching kehidupan pernikahan yang challenging tapi berjalan dengan baik. Yakinlah, banyak kisah pernikahan yang berhasil, meski melewati serangkaian batu ujian. 

Misalnya kisah Eko Pratomo Suyatno (silakan googling), milyader yang 25 tahun setia merawat istri yang lumpuh.  Atau kisah yang dekat di sekitar kita, entah kisah orangtua sendiri, atau kakek nenek, atau saudara dekat. Dengan pernikahan langgeng, kemudian hanya maut memisahkan.

Karena menikah adalah syariat agama, mari dijalankan dengan sebaik-baiknya. Agar kita mendapatkan keberkahan, agar menikah menjadi jalan menuju sakinah.

Carilah panutan pernikahan, dari orang-orang soleh-solehah yang telah berhasil menjalankan. Wabil khusus teladan manusia mulia (para nabi), yang ujian pernikahannya sungguh luar biasa. 

Dengan demikian, sesungguhnya menikah tidak semenakutkan tren "mariage is scarry". Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun