Ada tagline Kompasiana, yang sampai sekarang terngiang di benak saya. Adalah beyond blogging, yang saya rasakan artinya sangat dalam. Saya pribadi menerjemahkan, bahwa dari sebuah blog (baca konten) ada hal lebih bisa diperbuat. Dari kebiasaan ngeblog juga, bisa menjadi jalan meniti dan menebarkan kemanfaatan.
Kompasiana telah menjadi wadah para blogger, berkreasi dengan tulisannya. Tahun ini, tanpa terasa sepuluh tahun saya bernaung menulis di Kompasiana. Banyak wajah-wajah baru, menggantikan wajah lama yang tak aktif. Demikian sunnatullah berlaku, di segala lini kehidupan.
Meski demikian, manusia dituntut beradaptasi dengan zaman. Bahwa ada tren baru bermunculan, menggeser tren lama yang telah lewat. Kini era-nya video pendek berlangsung, mau tidak mau kita mesti mengikutinya.
Sebutan blogger, telah menjelma menjadi konten kreator. Dan ruang berkreasi kini meluas, tidak sebatas tulisan tetapi juga foto dan video. Tetapi bahwa tulisan tetaplah ada, saya sangat menyepakati.
Feeling saya sih, tren video pendek ini pun nanti akan bergeser. Karena jaman sedemikian dinamis, manusia juga harus fleksibel dan berimprovisasi. Menulis musti tetap dilakukan, sembari belajar membuat video termasuk belajar fotografi.
---
Kembali ke tagline Beyond Blogging, ini menjadi pegangan saat menggawangi komunitas Ketapels. Tahun 2020-2022 saya menjadi pengurus ketapels, ketika itu bersamaan masa pandemi datang. Sebelumnya saya menjadi pengurus Komik, cukup lama di rentang tahun 2015- 2020.
Melalui Ketapels, saya menginisiasi beberapa kegiatan diantaranya kegiatan sosial. Saat pandemi melanda, beberapa panti dan rumah ibadah memiliki keterbatasan. Saya memanfaatkan kebiasaan menulis, untuk membantu fasilitas sosial ini.
Yaitu menawarkan kegiatan berbagi ke donatur, hasilnya disalurkan ke panti dan rumah ibadah. Tawaran saya disambut baik, ada rumah makan, toko oleh-oleh, brand buah, bersedia menyumbang ke Panti dan rumah ibadah.