Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bahwa Pergiliran Keadaan itu Nyata Adanya

22 April 2024   10:59 Diperbarui: 22 April 2024   10:59 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jatuh bangun, jatuh jatuh sampai terpuruk, mencoba bangkit, dan sangat mungkin kejayaan kan diraih. Bagi orang-orang yang beriman, akan dibukakan jalan memetik banyak hikmah dari kejadian dialami.

Lazimnya, meraka akan lebih berhati-hati bersikap dan berucap. Tak mudah menilai orang, dari kaca mata sendiri atau informasi sepihak. Tak sembrono mengambil kesimpulan, atas setiap kejadian yang dialami orang lain.

Karena pergiliran itu nyata adanya, akan dialami dan dirasakan siapapun tanpa terkecuali. Bahwa kesempitan dan atau kelapangan, adalah soal waktu saja. Bahwa kejayaan dan kejatuhan, tak lebih masalah pergantian saja.

Yang perlu digarisbawahi, tak ada yang pasti di dunia ini, kecuali ketidakpastian itu sendiri.

---

dokpri
dokpri

Dalam kejadian yang lebih luas, sejarah kejayaan Majapahit sudah diakui sejarah. Raja Hayam Wuruk dengan Patih Gajahmada-nya, terpatri dalam kisah mampu menyatukan Nusantara. Di jaman itu, teknologi belum secanggih sekarang. Sangat sangat luar biasa, pengaruh dua nama tersebut.

Namun siapa yang bisa menyangkal, bahkan sekuat kerjaan Majapahitpun ada akhirnya. Kini di kota Mojokerto, puing-puing kerajaan ternama ini masih dipertahankan. Batu bata, pecahan ornamen dan atau hiasan kerajaan, atau serpihan peralatan makan dimuseumkan.

Orang nomor satu di negeri kita tercinta, ada yang pernah berkuasa sampai 32 tahun lamanya. Jabatan dengan kurun waktu panjang itu, nyatanya ada ujungnya juga. Jejak yang diukir itu, belum juga bisa ditiru anak-anaknya (setidaknya sampai tulisan ini saya buat).

Cukuplah semua menjadi pelajaran, bagi kita semua. Kalau saat ini sedang senang ataupun sedih, sekarang sedang berkelapangan atau sempit. Hal itu tidak akan berlaku seterusnya, melainkan sekadar pergiliran demi pergiliran. Dan lagi-lagi hikmah bisa dipetik, bahwa tak ada yang pasti di kehidupan ini, kecuali ketidakpastian itu sendiri.   

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun