Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Caraku Mengusir Perut Buncit

19 Februari 2024   11:01 Diperbarui: 20 Februari 2024   03:25 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum tahun 2016, saya pemilik perut buncit. Tidak saja menganggu saat pose foto, tetapi juga mengganjal untuk sholat. Yaitu pada duduk antara dua sujud, atau posisi duduk di tahiyat akhir. Rasanya tidak nyaman, karena duduknya tidak bisa jejek.

Ada saudara dekat yang buncitnya melebihi saya, yang tidak bisa duduk bersila. Karena paha dan perut beradu, kalau bersila tak bertahan lama. Kalau terpaksa duduk di lantai, biasanya bersandar dengan selonjoran kaki.

Soal perut buncit, saya punya cerita yang tak terlupakan seumur hidup. Suatu malam saya jatuh sakit (cukup parah), dan ini yang menjadi titik balik. Saya tersadarkan, bahwa tubuh gemuk ini menyimpan aneka penyakit.

Sepulang dari dokter, saya bertekad keras menerapkan gaya hidup sehat. Diet saya bukan sekadar ingin langsing, tetapi demi kesehatan. Kasihan istri dan anak-anak, kalau kepala keluarga ini tidak bekerja menjemput nafkah.

Mula-mula saya mengatur asupan, dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah. Lebih sering minum air putih, menyingkirkan minuman manis yang berwarna dan bersoda.

Untuk mengatasi perut buncit, saya mendapatkan tutorialnya di tv commuter line. Kalian anker (anak kereta) jalur green line (Tn Abang- Rangkasbitung), saya yakin tidak asing dengan tv ini. Ketika itu memutar konten, cara mengusir perut buncit berdurasi sekitar lima manit.

Sangat mudah mengingatnya, semudah mempraktekkan. Tetapi yang sulit, adalah bersikap konsisten serta tekun. Karena untuk hasil maksimal, tidak bisa diraih dalam waktu cepat. Ya, musuh terbesar kita adalah diri sendiri. Adalah ego meluap-luap, maunya mudah dan hasilnya instan.

Baru di minggu kedua, saya mersakan otot perut menjadi kencang. Tubuh lebih enteng, otomatis buncitnya perlahan hilang.    

----

dokpri
dokpri

Semasa bujangan, saya pernah berada di posisi cukup nyaman. Belum menikah dan sudah punya gaji, ditambah komisi sebagai marketing. Di studio tempat siaran, disediakan kamar jadi tidak perlu membayar kost.

Saya punya pertemanan cukup akrab, dengan awak media di Surabaya (kala itu). Sambil kuliah siaran di Radio, kenal baik dengan teman wartawan (koran. Majalah).

Dari pertemanan terbuka kesempatan, memandu acara baik di Surabaya maupun di luar kota. Ada kenalan event organiser di Jakarta, beberapa kali memakai jasa saya. Masa sibuk di masa muda, saya kebablasan dalam hal konsumsi makanan.

Di umur 27-an perut mulai membuncit, celana lama mulai tidak muat. Saya ketemu calon istri, tidak mempermasalahkan perut buncit ini. Membuat saya membiarkan kegemukan berlangsung, sampai hari naas saat jatuh sakit.

Caraku Mengusir Perut Buncit

Saat semangat diet sedang kuat-kuatnya, tips mengusir perut buncit ( di tv commuter) sangat membantu. Sampai di rumah dipraktekkan, dua minggu berjalan terasa hasilnya.

Berikut cara mengusir perut buncit.

Rutin Push up:

Dari tips saya ikuti, yaitu push up setelah bangun tidur (pagi hari) ketika perut dalam kondisi kosong. Push up semampunya, jangan memaksakan diri apalagi langsung digeber dalam hitungan banyak.

Hari pertama, kalau kuatnya lima kali tidak masalah jangan dipaksa. Hari kedua push up lagi, kalau bisa hitungan ditambah menjadi sepuluh kali. Hari ketiga dan seterusnya, dinaikkan hitungan. Dilakukan secara rutin, setelah bangun tidur dan perut dalam keadaan kosong.

Btw, biasanya di hari pertama sampai ketiga, perut mulai terasa kram/ njarem. Please, jangan lantas berhenti push up. Teruskan saja, lama-lama kram akan hilang dengan sendirinya.

Rutin Sit up & plang;

Kalau badan sudah merasa nyaman, otot perut mulai kencang dengan push up. Bisa ditambah sit up dan plang, prosesnya sama (dengan push up) yaitu secara bertahap. Kuncinya adalah jangan memaksakan diri, tapi rutin dan konsisten.Sesuatu kegiatan yang konsisten, tidak akan terasa berat, lama-lama menjadi kebiasaan.

Termasuk push up, kemudian ditambah sit up dan plank. Dari pengalaman saya, seminggu sudah tampak hasilnya. Dua minggu akan maksimal, tinggal dimaintenance saja.

Sering minum air putih hangat

Air putih hangat, menjadi air minum favorit saya. Sangat membantu melunturkan lemak di dalam tubuh, biasanya keluar saat BAB atau kencing. BAB dengan warna hitam saat diet, pertanda sedang terjadi detok (pembuangan racun).

Soal air putih hangat, saya mendapatkan artikel yang bagus. Diibaratkan sedang mencuci piring, piring dengan noda lemak membandel. Kalau disiram air hangat, maka lemak di piring seketika luntur dan piring menjadi bersih.

Minum air putih hangat, bisa diibaratkan membilas piring berlemak dengan air hangat/ panas. Lemak-lemak di tubuh luntur, otot di tubuh (termasuk perut) menjadi bersih. Sangat-sangat membantu, mengusir buncit di perut.

----

dokpri
dokpri

Saya sepakat dengan kalimat, mempertahankan lebih sulit dari pada meraih. Ya, meraih badan ideal memang sulit, tetapi mempertahankannya jauh lebih sulit. Karena manusia dibekali ego, yang naik turunnya musti terus dikontrol.

Mengelola ego, sama dengan berperang melawan diri sendiri. Melawan keinginan makan banyak, melawan rasa malas berkegiatan fisik, malwan rasa ingin makan yang enak-enak.

Terhitung 8 tahun sudah, dari pertama kali saya berkomitmen hidup sehat. Jatuh bangun, naik turun mood hidup sehat, saya alami dan rasakan. Ada masanya bobot naik lagi, ada masanya stabil ada masa diturunkan lagi.

Tetapi karena sudah tahu tehniknya, saya tinggal mengulang tips langsing itu. Setidaknya sampai hari ini, saya tidak sampai kebablasan dalam hal konsumsi makanan. Sejauh ini, perut buncit bisa saya hindari. 

Salam sehat Kompasianer's, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun