Atap Tenda Ambrol
Drama yang paling epic, adalah ambrolnya terpal di bagian atas. Ketika hujan sudah reda, atap melengkung karena menampung air hujan. Mula-mula cukup aman, tapi lama kelamaan tenda tidak kuat. Bener-bener seperti air terjun lokal, yang datangnya serba tiba-tiba.
Kami bergegas menyelamatkan kotak suara, yang berhimpitan dengan insiden atap bocor. Untungnya plastik di kotak suara, tidak dilepas jadi bisa gercep dibungkus. Dan untungnya lagi, drama ini terjadi setelah jam 12 siang. Warga sudah banyak yang mencoblos, TPS lumayan longgar tinggal kami petugas TPS.
Tinta Printer Habis
Drama yang menggemaskan, adalah di detik terakhir proses administrasi. Kami 7 petugas KPPS dan 2 Linmas, sudah pada teler dan kecapekan. Semua menahan kantuk, agar laporan segera selesai. Tinggal 27 halaman yang difoto copy, kami mendapati tinta hitamnya habis.
Jam 02 dini hari, tidak ada toko ATK dan tempat fotocopy buka. Setelah bertukar kabar, ternyata ada kios fotocopy di Jaksel yang buka. Salah satu dari kami berangkat, dan sampai lokasi musti antre. Banyak TPS lain bernasib sama, mengalami drama tinta habis.
----
Kami bisa menyelesaikan semua tugas, sekitar jam 7 pagi di hari kedua pemungutan suara. Dua petugas KPPS, Bawaslu dikawal satu Polisi, mengantar kotak suara ke kelurahan. Alhamdulillah, meski capek, ngantuk, tapi lega dan bahagia. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H