Saya termasuk tipe orang, males gontok-gontokan di medsos. Soal beda pilihan paslon Presiden dan Wapres, nyinyirin visi misi saat kampanye dan lain sebagainya. Saya berpikir jangka panjang, menjaga pertemanan dan (lebih suka) merawat kenyamanan bersama.
Milih ya milih, nyoblos ya nyoblos, diem-diem saja. Toh, saya bukan buzzer. Saya bukan timses, yang mendapat bayaran dari membela pilihan saya.
Kalau saya memilih anteng- antengan, tetapi turut aktif di kegiatan pesta demokrasi. Sesuai kemampuan, sebagai bukti saya tetap antusias. Salah satunya, adalah bersedia terlibat menjadi petugas KPPS di lingkungan terdekat.
Bisa menjadi lebih dekat dengan tetangga, sehingga keberadaan saya diakui. Mengingat saya adalah pendatang, belum semua warga kenal atau familiar. Apalagi warga yang sudah sepuh, tinggal sejak perumahan didirikan (awal 80-an).
Belakangan juga banyak warga baru, tinggal di blok yang baru dibangun. Mereka yang datang kebanyakan keluarga baru, lebih muda beberapa tahun dibanding saya. Bener deh, aktif di kegiatan lingkungan (saya rasakan) membawa banyak keuntungan.
Jadi makin akrab, saling mengenal, dan punya alasan bertegur sapa di kemudian hari. Sebelum sebelumnya, saya juga rajin ikut kerja bakti, dan berjamaah di masjid. Etapi, meski demikian, saya tidak begitu tertarik menjadi Pak RT---Istri tidak mendukung sama sekali, hehehe.
----
Di Pemilu 2024, menjadi pemilu ketiga saya menjadi petugas KPPS. Setelah sebelumnya sebagai Petugas KPPS, di Pemilu 2019 dan di Pilkada dilaksanakan saat pandemi berlangsung. Dan di tiga Pemilu tersebut, sebenarnya saya tidak mengajukan diri menjadi Petugas KPPS.
Dua pemilu 2019 saya ditawari Pak RT, yang rumahnya persis di depan rumah saya. Gegara saya lumayan aktif, setiap ada kegiatan warga. Saya menyanggupi, selain tidak enak menolak juga kesempatan bersosialisasi. Lumayan juga, mendapat uang saku harian.
Pada Pemilu 2024, sebenarnya saya enggan mendaftar. Cukuplah dua kali menjadi petugas KPPS, biar yang lebih muda menggantikan. Tetapi tiba-tiba saya diwapri ketua KPPS, menggantikan calon petugas KPPS yang mengundurkan diri.