Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mesraannya Kecil-Kecilan Dulu

8 Februari 2024   07:06 Diperbarui: 8 Februari 2024   07:31 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mau disangkal atau diterima, kehidupan baru bisa dikatakan komplit. Ketika segala suasana telah dijalani, ketika sisi hidup telah dilakoni. Mulai dari senengnya, sedihnya, nyeseknya, lapangnya, menyesalnya, terjerembabnya, leganya, terpuruknya, bagkitnya.

Saya mengakui sendiri, memang tidak mudah menghadapi coba. Sungguh tak mudah, berada dalam situasi sulit. Selain menguji keimanan, juga membuat pikiran limbung tak tegap berdiri. Tetapi itu bagian dari proses, membuat hidup makin seru.

Manusia tidak punya pilihan, kecuali menjalani dan memetik hikmahnya. Agar liku-liku itu bisa dilalui dengan baik, maka dibutuhkan ilmunya. Ya, manusia dibekali akal pekerti, musti mengisi akalnya dengan ilmu pengetahuan.

Tak salah Sang Khaliq berjanji, akan mengangkat derajad bagi orang berilmu dan beriman. Karena di tangan mereka (orang beriman), syariat kehidupan akan dijalani dengan kesadaran penuh. Meski terjal berliku, meskipun menguji kesabaran yang menyiksa.

Tetapi bahwa keyakinan yang kuat, niscaya akan menjadi pegangan. Dan sebaliknya, bagi yang enggan mengilmui diri. Akan mudah diombang ambing permasalahan, lekas didera rasa putus asa. Membuatnya merasa hidup tiada guna, bisa --bisa memilih jalan pintas.

Banyak sudah kabar yang tersiar (terutama di luar negeri), para pesohor yang notabene hidup berkelimpah harta benda. Mereka memilih mengakhiri hidup dengan tragis, membuat para penggemarnya tak percaya.

Demikian pula kehidupan pernikahan, naik turunnya pasti terjadi. Suami istri mustinya terkuatkan, sama sama membahu dalam ikatan yang kukuh. Agar keduanya semakin kokoh, hingga maut yang memisahkan. Wallahu'alam bishowab

---

Ba, sementara  

Kita mesra- mesraannya 

Kecil-kecilan dulu

Tunggu sampai semua mereda

 

Kan ku kenalkan 

Penampilan hujan di tempat lain

Pemandangan bagus di tempat yang jauh

Bukan yang di dekat rumah saja

 

Kita kan tangkap 

Banyak kejadian yang menarik 

Koleksi suasana asyik, perasaan perasaan yang baik

Cintanya besar-besaran meski mesranya kecil kecilan.

 

Song by Sal Priadi


Dengan lagu-lagu Sal Priadi, saya cukup dibuat merenung dan berpikir lebih dalam. Termasuk lagu "Mesra-mesraannya kecil-kecilan dulu", liriknya sederhana tapi mengandung makna yang keren. Sangat bisa mewakili keadaan pendengarnya, terutama pasangan yang sedang di masa sempit.

Memang masa susah, membuat suami istri tak leluasa bergerak. Pengeluaran diatur sedemikan rupa, dengan keuangan yang terbatas. Pendapatan yang ada, musti dicukup-cukupkan hingga akhir bulan. Masa sempat musti menabung banyak harap, agar pikiran tetap waras dan bisa bertahan.

Mesraannya Kecil Kecilan Dulu

Untungnya sebuah karya seni, penikmatnya bebas berintepretasi. Pada lirik-lirik yang syahdu, saya mendapati aneka makna (ala saya) yang relate dengan keseharian. Bahwa mesranya kecil-kecilan, karena kondisi yang belum memungkinkan. Kemudian ditimpal lirik, "tunggu sampai semua mereda"- artinya suasana sempit terlewati.

Sebagai ayah, saya menerjemahkan lirik lagu itu. Tentang mengenalkan pada anak istri, perihal suasana yang lain dari yang lain. Adalah suasana sepi sunyi, suasana baru yang akan indah kalau dinikmati. Seolah ayah yang mengajak, "kita kan tangkap banyak suasana".

Istri dan anak-anak ditunjukan koleksi suasana asyik dan perasaan yang baik, meski mesranya kecil-kecilan tapi cintanya besar-besaran. Ayah dengan cinta yang menggebu, akan mengusahakan kebahagiaan, meskipun dalam kondisi terbatas.

-----

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Bagi teman-teman sudah menikah, sedang di tahapan kondisi sempit. Rasanya lagu ini rekomended, untuk didengarkan secara seksama. Selain liriknya sangat mengena, sekaligus bisa menjadi penghiburan.

Kata demi kata monggo silakan dihayati, niscaya kan menumbuhkan perasaan haru sekaligus keyakinan. Bahwa diujung gelapnya malam, akan terbit matahari di hari yang baru. Hidup ibarat roda berputar, silih berganti keadaan kan terjadi.

Yang tak boleh ditinggalkan, adalah ikhtiar di segala situasi. Karena ikhtiar merupakan bagian doa, penyambung harapan untuk menjadi lebih baik.

Dan di saat sempit sekalipun, bisa menjadi pembuktian bagi seorang ayah. Tentang besarnya cinta ayah pada keluarga, meski mesraannya kecil-kecilan dulu. Semoga bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun