Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Cek-Cok Suami Istri Siapa yang Menang?

2 Februari 2024   17:56 Diperbarui: 3 Februari 2024   08:00 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Kali ini di time line instagram saya, ada konten bagus yang lewat. Saya memang kerap, mengikuti konten dari akun yang sering FYP. Isinya cukup spesifik dan fokus, yaitu membahas soal rumah tangga.

Konten kali ini temanya unik, yaitu tiga hal perlu diingat saat sedang marah. Yaitu, Musuh kita bukan pasangan tapi ego ; Suami istri adalah dua pribadi saling menyayangi jangan malah saling melukai ; Pemenangnya bukan yang bisa membuktikan dia benar, tapi yang bisa meredakan ego.

Saking mengenanya tema ini, saya memutar berulang-ulang. Merenungi yang disampaikan sang kreator, sembari mengamini dan menyepakati. Bahwa cek cok dengan pasangan, kalau dipikir tidak ada guna.

Istri yang kalah berargumen dan terbukti di pihak salah- pun, tetap tidak bisa menyimpan rasa kecewa atau sedihnya. Demikian juga sebaliknya, ketika suami di pihak yang terbukti salah. Karena mau memang atau tidak menang, akan membuat suasana menjadi berbeda.

Terjadinya cek-cok dengan pasangan, memang tidak bisa dihindarkan. Hal ini bisa menjadi bumbu, dalam perjalanan rumah tangga. Tetapi  bahwa beradu argumen, kemudian memperpanjang masalah tentu tiada guna. Karena kalaupun menang argumen, tidak ada yang kita dapatkan.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Menurut saya, hanya satu kata bisa meredakan suasana tak nyaman selepas cek cok. Salah satu musti bersedia minta maaf, tak peduli di pihak yang menang ataupun tidak. Hal ini, harus ada yang mau memulai. Sungguh, satu kata itu akan meluruhan segala ketidaknyamanan.

Kata maaf, membuat kita merasa menemukan dunia baru. Hati terasa enteng, akan tumbuh rasa sayang pada orang yang sama. Pasangan dan atau diri sendiri, seperti mendapati kelahiran lagi. Menjadi lebih berhati-hati bersikap dan berucap, berusaha menjaga perasaan pasangan.

Karena perjalanan berumah tangga, sebaiknya tak dibatasi waktu di dunia. Seperti kata pepatah "sehidup sesurga", artinya kebersamaan (suami istri) itu bisa sampai jannah---aamiin. So, cek cok suami istri, siapa yang menang" -- semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun