Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merayakan Hidup yang Sedang Tidak Baik- Baik Saja

18 Januari 2024   09:16 Diperbarui: 18 Januari 2024   09:20 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahwa segala keadaan akan dipergilirkan, saya sangat menyepatinya. Bahwa tibanya waktu kejayaan, tak akan ada yang bisa menahan. Pun saat pergantian keterpurukan, tak ada manusia yang bisa menyangkalkan.

Manusia diberi kesempatan menjalani kehidupan, mengais hikmah dibalik semua keadaan. Karena selama hidup ini berlangsung, tak ada jaminan akan selalu baik-baik saja. Pasti akan ada masa uji dan coba, demi kebaikan manusia itu sendiri.

Manusia dikaruniai skill beradaptasi yang tinggi, dimampukan bertahan di segala kondisi. Manusia ditahbiskan sebagai makhluk mulia, secara alami akan mencari solusi atas setiap situasi dihadapi.

Manusia sangat fleksibel, bisa berdamai dengan keadaan dialami. Sehingga bisa tetap waras, siap menjalani hari yang penuh tantangan dan  ketidakpastian. Buah dari itu semua, manusia disanggupkan merayakan hidup yang sedang tidak baik-baik saja.

-----

Kompasianer's, sebaiknya kita berhati-hati dalam berucap, bersikap, atau membatin sekalipun. Apalagi terhadap hal-hal yang tidak baik, menyimpan dan atau memendam berlama-lama. Pengalaman saya membuktikan, entah cepat atau lambat akan dialami sendiri.

Dulu sewaktu masih bujang, saya pernah memendam rasa heran. Pada teman yang mengaku kesulitan keuangan, di minggu kedua bulan berjalan. Padahal kami bekerja di kantor yang sama, di posisi yang sama dan gaji tidak jauh berbeda. Teman ini cerita kesulitan keuangan, dengan aneka alasan dilontarkan.

Otomatis di benak berseliweran asumsi- asumsi, yang menurut saya sangat wajar. Curiga teman sedang curhat, kurang bisa mengatur keuangan dengan baik. Apalagi melihat kesehariannya, punya kebiasaan merokok yang sangat boros. Menurut pengakuannya, sehari bisa habis dua bungkus rokok.

dokpri
dokpri

Jauh hari setelah kejadian itu, giliran saya di kondisi seperti teman ini. Padahal saya tidak boros, padahal saya mengatur keuangan sedemikian rupa.

Sebabnya ketika itu, saya jatuh sakit yang tiba-tiba. Membutuhkan biaya tidak sedikit, agar bisa lekas pulih. Setelah badan mulai sembuh, saya mendapati kenyataan tabungan tinggal sedikit tersisa. Alhasil saya memutar otak, terus berhemat agar cukup sampai akhir bulan. 

Selepas itu saya mendapatkan pencerahan, hidup yang tidak baik-baik saja bisa dialami siapapun. Tidak peduli orang boros atau hemat, tidak peduli yang pintar atau kurang bisa memanage keuangan. Kondisi tidak baik-baik saja, bisa datang di waktu yang tidak disangka-sangka, di keadaan yang tidak diperkirakan.

Seketika saya memperingatkan diri, untuk lebih menjaga diri, tidak mudah bersikap, berucap, bahkan membatin hal- hal yang tidak baik sekalipun. Berusaha mengoreksi diri, untuk tidak mudah bereaksi negatif. Ketika melihat, mendengar, mengetahui, orang lain sedang di kondisi tidak baik-baik saja.

Merayakan Hidup yang Sedang Tidak Baik- Baik Saja

Kompasianer's, setiap orang bisa berdamai dengan keadaan. Kemampuan alami, yang seharusnya sangat disyukuri. Caranya adalah tidak terlalu fokus pada masalah, tetapi memilih fokus pada jalan keluar.

Misalnya saat keuangan sedang sempit, jangan terpaku pada kesusahannya. Tetapi terus bergerak, mengerjakan apa saja yang ada di depan mata. Mempersembahkan pekerjaan yang terbaik, agar menghasilkan hal-hal yang baik.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Kita (manusia) sangat minim pengetahuan, tentang hal-hal yang akan terjadi di hari mendatang. Bahwa hari esok masih misteri, kemungkinan apapun bisa terjadi. Kejadian di hari esok, sangat tidak terjangkau pikiran manusia. Bisanya kita adalah berencana, berusaha mewujudkan harapan. Membangun afirmasi positif, agar tetap survive sampai kelapangan akan berpihak.

Merayakan hidup yang sedang tidak baik-baik saja, bisa menjadi cara efektif agar diri tetap waras. Agar hati lebih lega, bisa menjalani kesulitan dengan ringan. Bahwa untuk keluar dari masalah, tidak ada cara lain kecuali menghadapi dan menyelesaikannya.

Manusia wajib mengilmui diri, sehingga bisa menyelesaikan masalahnya. Belajar dari sumber yang valid, berkumpul di lingkungan (termasuk orang) yang baik. Sehingga selepas dari masalah dihadapi, akan menemui diri dalam kondisi jauh lebih baik. 

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun