Kompasianer's, kita sudah berada di tahun 2024. Terhitung hari ini, kita sudah masuk di sepertiga bulan satu. Sehingga suasana tahun baru memudar, rutinitas keseharian sudah dijalani seperti biasa. Saya team tidak riuh di pergantian tahun, tidak terlalu terbawa euforia itu.
Saya sangat yakin, pasti banyak catatan perjalanan terjadi di tahun 2023. Kejadian di sepanjang tahun, yang membuat hidup sedemikian dinamisnya. Catatan yang membekaskan pengalaman, entah pahit ataupun manis menjadikan bahan introspeksi.
Setiap orang mempunyai jatah, mengalami fase pahit dan pilu di perjalanan hidup. Masa-masa yang cukup sulit, masa-masa yang menguji kesabaran. Tetapi apa kuasa manusia, kecuali (mau tak mau) musti menjalani menghadapi.
Tidak nyaman memang, tetapi demikian hukum kehidupan berlaku. Ada kalanya senang kan berganti sedih, tiba masa suka bergilir duka, dan rasa bahagia kan disusul nestapa. Semua keadaan itu, akan dialami setiap orang dalam hidupnya.
Tetapi kalau kita berpikir jernih, betapa tidak ada yang sia-sia setiap kejadian. Karena semua keadaan yang terjadi, demi kebaikan kita manusia. Kesenangan yang berlebihan tidak baik, berpotensi mengeraskan hati. Pun kesedihan yang berkepanjangan, akan melunturkan semangat dan pengharapan.
Kita sangat bisa, belajar dari senang dan sedih. Mengambil hikmat dari setiap kejadian, agar nurani terus terasah. Terutama pengalaman yang pahit, umumnya akan memberi kontibusi lebih. Bisa menjadi moment pembentukan diri, menjadi pribadi yang bijaksana.
----
Tahun 2023 bagi saya, adalah salah satu tahun yang cukup menantang. Rasanya tak kalah challenging, dengan dua tahun lebih masa pandemi. Jatuh bangun, tersungkur dan bangkit, sungguh saya mengalami dan merasakan.
Doa pengharapan tak berputus, dibarengi ikhtiar sebagaimana umumnya manusia. Tetapi bahwa tidak semua hal ideal, tidak bisa terjadi menuruti si manusia. Bahwa tidak semua keadaan, datang menuruti keinginan setiap orang.