Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Upaya Meningkatkan Literasi Melalui Seminar Nasional AKMI 2023

9 Desember 2023   06:13 Diperbarui: 9 Desember 2023   06:28 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah ada kejadian, seorang di group WA mengomentari sebuah postingan. Rupanya beliau protes keras, setelah membaca judul di link disebarkan member lain. Saya yang membaca klik link dan membaca beritanya, dibuat geli atas protes itu. Karena saya tahu, pasti pemrotes tidak membaca berita disebarkan.

Kompasianer, mungkin pernah mendapati kejadian semisal. Orang protes tapi tidak teliti, sehingga yang disangkal sangat mudah dimentahkan. Karena yang menjadi keberatannya, sebenarnya tidak beralasan.

Justru protes keras itu, sebenarnya menunjukkan kualitas diri. Bahwa dirinya tidak membaca artikel tersebut, apa yang dipermasalahkan tidak beralasan. Dan rasanya tidak berlebihan, kalau negara kita dikategorikan darurat literasi.

-----

Soal kurangnya literasi, menjadi perhatian banyak stake holder. Satu diantaranya Kementerian Agama Republik Indonesia, yang dibarengi dengan upaya konkret. Menyelenggarkan Seminar Nasional AKMI (Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia) 2023, guna menjawab tantangan pendidikan yang dinamis seiring perkembangan jaman.

Iswadi, selaku Organizing Commite, menyampaikan, pesatnya perkembangan teknologi informasi kecerdasan dalam memiliah informasi secara arif dan bertanggung jawab. Dengan literasi yang kuat, siswa dapat mengakses pengetahuan dengan lebih baik.

Saya sangat beruntung, mendapat undangan di kegiatan yang luar biasa ini. Acara diadakan di hotel bintang empat, di kawasan Jakarta Pusat, selama 4 hari 3 malam. Susunan acara cukup padat, mulai pembukaan sampai penutupan. Saya senang, bisa berkenalan dengan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, Yang sempat ngobrol, adalah guru madrasah dari Banyuwangi, Kaltim dan Papua. Pun saat menyimak seminar, saya satu meja dengan peserta dari Lampung, Jambi, Bali, pelosok NTT, dan daerah lain di negeri tercinta.

AKMI 2023 mengusung tema "Membangung Manusia Indonesia Berliterasi Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045". Literasi mencakup literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan informasi karakter unggul siswa yang dapat ditindaklanjuti dengan efektif dan tepat sasaran.

Menghadirkan pembicara yang berkompeten, dari berbagai pemangku kepentingan dan pemangku kebijakan. Sederet nama Profesor dengan berbagai prestasi, serta kepala madrasah dengan inisiatif yang luar biasa.

Secara pribadi saya dibuat haru, upaya kasek di Madrasah Blitar, dan Madrasah di Bali. Yang dengan keterbatasan, bisa berbuat sesuatu guna meningkatkan budaya baca pada siswa siswi.

Upaya Meningkatkan Literasi Melalui Seminar Nasional AKMI 2023

dokpri
dokpri

Adalah MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri) 4 Blitar, sekolah yang dilengkapi sarana prasarana pendukung pembelajaran. Yaitu Perpustakaan yang representatif,  ruang kelas, ruang komputer, ruang Kasek, Guru dan TU, kantin, lapangan olahraga, masjid, kamar kecil yang memadai.

Namun yang lebih unik, adalah aneka program lliterasi yang dikembangkan di MIN 4 Blitar.  Program Market Day yang sangat bermanfaat, melatih literasi numerasi dan literasi finansial. Juga diadakan pemilihan duta literasi, bagi peserta didik kelas 4,5 dan 6.

Ada juga Kaliwa (kantin literasi), Posi (pohon literasi), pojok baca, gosi (gua Literasi), Tril (transportasi ilmu), Tabah (Tangga bahasa), jendil (jendela ilmu), Talingan (Taman Literasi Ngalingan), Bihun (bilik pengetahuan), Teras Literasi, dan Barcode literasi.

Saya yang menyimak aneka kegiatan melalui video, dibuat takjub dan manggut-manggut. Ide-ide kecil yang diwujudkan menjadi upaya nyata, hasilnya juga tak dinyana. Kompasianer bisa bayangkan, tangga bahasa, adalah memasang poster di tangga sekolah. Poster berisi kata bahasa asing, diterjemahkan dalam bahasa indonesia. Kemudian ada istilah-istilah sulit, diterjemahkan menjadi bahasa yang mudah.

Siswa yang melewati anak tangga, akan bisa membaca satu persatu tulisan ditangga. Tiga atau empat kali membaca, niscaya bisa langsung apal dan nyantok di ingatan. Tulisan tersebut diganti secara berkala, sehingga hapalan siswa juga bertambah.

--

dokpri
dokpri

Upaya tak kalah menakjubkan, dilakukan kasek MI Darussalam Jembrana Bali, dikelola yayasan pendidikan di desa Pengambengan Kecamatan Negara Jembrana Bali. Madrasah yang didirikan atas kebutuhan masyarakat, yang mayoritas penduduknya muslim.

Kasek Miftahul Ahayar, S.Pd.l., menginisiasi kegiatan yang memantik semangat literasi siswa. Adalah perbaikan proses pembelajaran, beorientasi pada peningkatan literasi. Penyediaan teks informasi atau teks fiksi fantasi, pendekatan pembelajaran menyenangkan, dengan gambar, cerita dan permainan.

Peengintegrasian literasi numerasi, sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari dan dirasakan siswa siswi. Meningkatkan kemampuan guru, kerjasama dengan orangtua dan lingkungan, huna menciptakan lingkungan belajar berbasis numerasi.

Kegiatan ilmiah sederhana terkait sains, mengajarkan [eserta didik tentan komitmen kebangsaan, toleransi. Madrasah memberi apresiasi kepada peserta didik, yang berhasil mewujudkan nilai-nilai karakter keberagaman, nasionalisme.

Selain dua profil saya angkat di atas, masih banyak profil luar biasa. Ada yang dari Malei Poso, Padang Panjang Sumatera Barat, Bojong mekar Bandung Barat, Lamongan Jawa Timur, serta pembicara prakytisi dan pakar.

Terutama bagi pendidik di daerah terpencil, saya sangat kagum dan salut. Perjuangan mereka tanpa pamrih, demi pendidikan anak-anak di daerah tersebut. Bahkan ada kasek yang membeli mobil bekas, dengan menguras tabungan dimiliki. Mobil untuk antar jemput anak-anak ke sekolah, dan tidak dikenakan biaya alias gratis.

Sukes untuk seminar AKMI 2023, semoga bisa meningkatkan literasi di lingkungan Madrasah di Indonesia. Tak lupa saya langitkan doa, khusus bagi pahlawan tanpa tanda jasa yang sejati. Smoga segala jerih payah bapak ibu pendidik, berbalas pahala yang tak terkira,--amiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun