Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sesimpel Itu Menakar Kualitas Suami dan Istri

2 Desember 2023   05:49 Diperbarui: 2 Desember 2023   06:12 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pengakuan diri yang bukan siapa-siapa, biasanya akan mengikis ego sampai menipis. Idealnya akan melecutkan semangat, introspeksi dan memperbaiki diri sendiri.

Betapa di situasi terpuruk, sejatinya justru bisa menjadi saat- saat sangat berharga. Guna mengukur kualitas diri sendiri, mengukur kualitas pasangan (suami/ istri), pun kualitas orang- orang di sekitar.

sumber ; erabaru.net
sumber ; erabaru.net

Sesimpel Itu Menakar Kualitas Suami dan Istri

Kompasianer's pasti sepakat, bahwa mendapatkan suka cita (sangat mungkin) tidak perlu persiapan. siapapun siap sedia, ketika tiba-tiba ditawarin hal-hal menyenangkan. Dikabulkan segala keinginan, dipenuhi apa yang dimaui saat itu juga.

Layaknya kejadian jamak di sekitar kita, memberi surprise pada orang yang dekat. Menyiapkan kejutan memberi sesuatu disukai, diberikan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Membuat hati berbunga-bunga, seiring terwujudnya apa yang diimpikan.

Tetapi kalau direnungkan lebih dalam, bahwa kesenangan yang berlebihan cenderung mengeraskan hati. Seperti kasus anak petinggi (di salah satu instansi pemerintahan), yang di penjara karena mencelakai anak seusianya. Konon sikap itu dimiliki anak pejabat ini, karena sedari kecil dimanja sehingga rasa empati tidak dirawat. 

Ya, bagi yang bergelimang dengan keenakan. Sangat mungkin muncul sikap, menyepelekan keadaan karena merasa mampu mengatasi (dengan uang tentunya). Maka kalau direnungkan lebih jernih, bahkan kesedihanpun sebenarnya juga dibutuhkan.

Kesedihan memungkinkan seseorang, tumbuh sikap yang lebih waspada. Tidak mau sembarang bersikap dan berucap, karena sudah merasakan sendiri di posisi terpuruk.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

----

Masa sulit bagi pasangan suami istri, bisa dikategorikan masa-masa yang sakral. Asalkan bisa mengelola dan menyikapi, justru akan bisa menguatkan keduanya. Menumbuhkan sikap dan keyakinan, bersama akan bisa melewati kepedihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun