Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sesimpel Itu Menakar Kualitas Suami dan Istri

2 Desember 2023   05:49 Diperbarui: 2 Desember 2023   06:12 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu, istri berkisah tentang keadaan teman baiknya (seorang ibu yang sama-sama korlas di sekolah anak). Kisah yang sangat bisa, menjadi pelajaran dan diambil hikmahnya oleh siapapun. Termasuk kami, yang juga tak lepas dari uji dan coba dalam kehidupan.

Suaminya si ibu (sebut saja Pak X) sedang sakit, dan mendapat ujian lain tak kalah beratnya. Yaitu diberhentikan dari kantor tempat bekerja, karena ada perombakan management.

Pak X sudah lama bekerja, memiliki karir yang baik di kantor. Pernah menjadi orang dekat, dan menjadi kepercayaan Bapak bos (pemilik perusahaan). Umur manusia tidak bisa ditebak, si bos telah meninggal kemudian tampuk pimpinan diserahkan ke anaknya.

Kepimpinan anak muda, yang bisa jadi gayanya sangat kekinian. Dengan perubahan top management, otomatis berpengaruh kepada beberapa kebijakan penting. Diantaranya memberlakukan pensiun dini, kepada karyawan dan salah satunya Pak X. Sang istri yang ibu rumah tangga, tak bisa berbuat banyak. Keluarga kecil ini, merasakan dampak terutama pada pendapatan.

Sungguh, hidup memang sedemikian randomnya. Perputaran keadaan terjadi sangat cepatnya, dan tak ada yang pasti kecuali ketidakpastian itu sendiri. Hari ini ada orang yang menanjak karirnya, tetapi tidak ada jaminan akan terus di atas.

Semua yang serba tidak pasti, semestinya menjadikan orang terus waspada. Menjaga diri dari seburuk-buruk sikap, menjauhi sikap jumawa pun merendahkan orang lain. Senang dan sedih berdampingan sangat dekatnya, pergilirannya tak bisa diprediksikan.

---

Kompasianer's, saya yakin aneka kejadian memilukan ada di sekitar kita. Atau sangat mungkin diri sendiri, sedang berada di fase mengalami penurunan. Entah diuji masalah kesehatan, diuji seretnya rejeki, diuji kesempitan ini dan itu, dan lain sebagainya.

Demikianlah sunatullah berlaku, semua hal di hidupnya sungguh di luar prediksi. Kita yang musti waspada, terus menjaga sikap dan ucap. Bahwa roda berputar benar adanya, pergantian keadaan itu nyata sangat mungkin tiba-tiba.

Dan saya sangat meyakini, bahwa semua liku-liku terjadi sejatinya untuk kebaikan manusia. Dalam situasi sulit terjepit, lazimnya akan menumbuhkan sikap tidak dinyana. Yaitu pasrah berserah, mengakui kelemahan sebagai manusia biasa.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun