Sebuah postingan di instagram, siang itu muncul di beranda saya. Menampilkan empat foto dan satu video, yang dipost secara berurutan/slide. Yang membuat menarik, adalah cerita dan atau pesan yang disampaikan postingan ini.
Mengetengahkan kisah nyata penuh inspirasi, dari sepasang suami istri. Â Tentang mahalnya kesetiaan, sikap yang hanya dimiliki orang yang tidak sembarangan. Pribadi yang menyediakan dirinya, menempuh semua konsekwensi atas pilihan yang diambil.
Orang yang bersetia pada hal baik, konsisten dan siap menjalani naik turun dan manis getirnya pilihan. Orang yang senantiasa bergeming, sekalipun badai besar sedang ada di hadapan. Bahwa sepahit apapun resiko, akan dihadapi hingga (kalau perlu) titik darah penghabisan.
Bersetia adalah sikap mulia, berkaitan dan atau berhubungan dengan mental. Setiap tantangan yang dihadapi, akan menjadi kesempatan bahjkan menjadi ajang pembuktian. Ujian demi ujian kesetiaan, justru menguatkan rasa setia (apalagi setelah berhasil dilewati).
Setia yang hanya diucapan, belum sepenuhnya bisa menjamin di kenyataan. Karena setia setara dengan kata kerja, sebanding dengan effort besar yang tak berputus. Orang dengan kesetiaan tinggi, dia siap menerima senyum dan tangis secara berhimpitan.
Orang sedang melewati batu ujian kesetiaan, sangat bisa melihat masalah dengan perspektif yang jernih. Bahwa kehidupan sedang menyuguhkan panggung, dan kita musti memanfaatkan sebaik-baiknya.
Membuktikan --setidaknya-- pada diri sendiri, bahwa kita termasuk orang setia. Dan orang yang setia, adalah orang dengan pribadi tak ternilai. Bukan hanya sekadar mahal, tetapi sangat mahal. Â
Mari Para Ayah Menjadi Ayah Mahal!
Kembali ke postingan di instagram, digambarkan perjalanan kehidupan pernikahan. Lelaki muda dan tampan, menikahi kekasih pujaan hati yang cantik menawan. Kemudian memiliki anak, dan tampak foto slide berikutnya, keduanya mulai berumur. ---Â btw, sampai tulisan ini diposting, saya belum berhasil menemukan ulang postingan tersebut.
Kejadian besar terjadi, menguji kesetiaan sang suami. Bahwa si istri terkena penyakit serius, yang membuatnya menjalani operasi. Rupanya sebuah operasi besar, tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sang suami menunjukkan kesetiaan, tetap mendampingi pun menanggung semua biaya berobat.Â