Demikian seterusnya.
15 Tahun Kompasiana dan Ini Kisahku
Saya punya kenalan baik, founder sekaligus pengurus Panti Lansia di BSD Tangerang Selatan. Ketika itu beliau berkisah, tentang kegelisahan mencari lokasi baru. Rumah lansia di BSD selesai masa sewa, dan pemilik gedung tidak memperpanjang kontrak. Konon ada warga yang protes, menyoal keberadaan panti lansia. Dianggap meresahkan warga, karena ulah (salah satu) penghuni panti.Â
Ada satu lansia (penghuni panti) yang temperamen, suka membuat kegaduhan. Background si lansia adalah dari keluarga berada, sehingga egonya sering meluap-luap.
Saya banyak dicurhati, tentang aneka latar belakang penghuni. Ada yang sengaja dibuang keluarga, ada lansia yang sukses semasa muda tapi abai keluarga. Ada lansia maunya menang sendiri, dan ada yang susah banget di atur.
Meskipun dengan banyak drama, tapi banyak juga keajaiban dialami pendiri panti. Ketika keuangan menipis, ada saja donatur yang datang dan menyumbang. Â Sementara dari dinsos, juga tidak bisa mencover semua kebutuhan panti. Termasuk ketika diminta hengkang dari tempat lama, ada orang menawari lahan baru di Tigaraksa Tangerang.
Lahan berupa tanah kosong, tugas pengurus panti adalah mendirikan bangunan baru. Konon pemilik lahan memberi kelonggaran, dalam hal membayar sewa. Pun kalau tanah mau dibeli sekalian, pemilik lahan sangat welcome. Kesempatan membeli dipilih pegurus panti, meski uang dimiliki tak seberapa.Â
Akhirnya tabungan yang ada untuk DP, pembayaran selebihnya secara berkala saat ada uang. Tentu saja tanpa memberlakukan bunga, seperti halnya utang di Bank. Pemilik lahan setuju, mengingat pemanfaatannya untuk kegiatan sosial.Â
Duh, keajaiban banget kan.
-----