Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saya Sudah Buktikan, Sekeren Itu Naik Commuter Line

25 Agustus 2023   09:47 Diperbarui: 25 Agustus 2023   09:57 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah pengolahan dodol- dokpri

Saya bapak muda awal 30-an tahun, berperawakan gendut. Konsumsi makanan sesukanya, tidak gemar olahraga pula. Badan gampang capek, mudah masuk angin dan punya jadwal kerokan. Istri sangat hapal kebiasaan suaminya, yang dua minggu sekali minta kerok.

Sampai pertengahan 2016 saya jatuh sakit, akumulasi dari kurang kontrol asupan dan malas bergerak. Saat badan ini kepayahan, saya seperti ingin mengulang waktu. Seandainya sudah ber-commuter line, dari jauh hari saat sehat. Pasti badan lebih fit, dan tidak menanggung sakit yang tidak mengenakkan.

Tapi hidup terus berjalan, saya bersyukur diberi kesempatan berubah. Dan kini saya bahagia, bisa menjadi anak kereta. 

Saya Sudah Buktikan, Sekeren Itu Naik Commuter Line

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Setelah sembuh dari sakit, tekad bulat hidup sehat dipancangkan. Anjuran dokter dan ahli nutrisi dijalankan, demi kebaikan diri. Mengasup sumbar pangan kaya serat, no gula, no gorengan, no tepung. Ditambah aktif berkegiatan fisik, agar lemak tidak betah ngumpet di badan.

Konsisten hidup sehat memang tidak mudah, butuh usaha keras dan support system solid. Beruntungnya saya, dimudahkan untuk ber-transportasi publik. Meski sudah pindah rumah, perumahan kami tidak jauh dari Stasiun Pondok Ranji. dan saya tetap giat ber-Commuter Line.

Ber-Commuter Line, memberi saya alasan untuk aktif bergerak. Misalnya saat pindah peron, atau transit dari satu relasi ke relasi yang lain. Termasuk mengejar waktu, sebelum pintu Commuter ditutup.

Kisah tentang multi benefit dari Commuter Line, saya tulis di artikel "Naik Commuter Line Menjadi Jalan Ninjaku Berhemat, Peduli Isu Green dan Membantu Diet"  

Ala bisa karena biasa, maka saya menemukan tips naik Commuter dengan murah/ hemat, cepat, aman dan nyaman.  Ya, naik Commuter alaku. Saya coba uraikan, semoga menginspirasi atau boleh menambahi di kolom komentar ya.

Hemat ;  Kompasianer's, saya beberapa kali ke daerah Lebak Banten. Ketika itu naik mobil, dan lumayan capek di badan. Kami musti mengisi bahan bakar, setidaknya duaratus ribu disiapkan. Belum lagi membayar biaya TOL, Tol arah BSD lanjut Tol menuju Serang.

dan saya dibuat terkaget-kaget, bahwa sekian ratus ribu biaya bermobil terpatahkan.  Adalah solusi hemat, dengan naik Commuter Line.  bahwa rute Stasiun Pondok Raji ke Stasiun Rangkasbitung, cukup membayar tujuhribu rupiah dengan Commuter Line. Murah pakai banget, kan?

Padahal uang tujuh ribu sekarang, belum bisa membeli seporsi menu di warteg. Atau nasi padang murah, per-porsi-nya kini dibandrol sepuluh sampai duableas ribu rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun