Tak terasa, sembilan tahun saya menulis di Kompasiana. Kalau ditanya betah atau tidak, ya betahlah. Buktinya bertahan dan masih menulis, meskipun tidak setiap hari posting di Kompasiana. Dan kekuatan di Kompasiana, menurut saya adalah di pertemanan. Saya akui, benar-benar jempolan.
Sikap kekeluargaan di Kompasiana, saya rasakan dari awal mula bergabung. Ketika itu kali pertama datang di acara Nangkring, para senior tak segan merangkul. Saya yang anak baru, diajak ngobrol dan dilibatkan dalam keseruan acara.
Pun kakak-kakak admin Kompasiana, mereka welcome dengan para newbie. Saya masih ingat, hadir di acara Nangkring Kemn PUPR. Kala itu pulang, dengan membawa banyak hadiah doorprize---alhamdulillah. Alhasil, saya ketagihan ikut di acara di Kompasiana.
Dan Kompasianival 2014 ajang kopdar blogger terbesar, semakin memvalidasi soal kekeluargaan itu. Bersua para suhu Kompasianer's, seketika saya merasa 'dianggap'. Dan lagi-lagi, pulang dengan membawa tentengan yang lumayan banyak---hehehe.
Siapa sangka, perasaan yang sama terawat sampai sekarang. Pertemanan yang luar biasa, dari para Kompasianer yang luar biasa juga. Seperti di akhir pekan ini (sabtu, 27/5'23), saya hadir di Temu Kangen Kompasianer 2023.
Kegiatan diadakan di Argo Eduwisata Organik Mulyahardja Bogor- Jawa barat, dimotori Bos Rahab dan disupport penuh Om Yon Bayu. Seru, deh. Di akhir tulisan, saya tautkan link video instagram reels-nya, yes.
------
Sembilan tahun berlangsung, saya cukup aktif di berbagai acara Kompasiana. Tahun 2015 menjadi admin Komunitas, dan pada Juni 2022 saya rehat sebagai pengurus. Saya merasa, kepengurusan musti ada regenerasi.
Tapi soal menulis di Kompasiana, insyaAllah masih tetap saya jaga. Â Kompasiana bagi saya, memiliki peran yang tidak kecil di dunia ngeblog. Membukakan pintu yang tak terduga, mendatangkan kesempatan yang tak dinyana.
Ketika itu saya menang lomba menulis, disponsori brand buah. Sekitar tiga tahun berjalan, saya diendorse oleh brand tersebut. Dan di luar itu, sesama Kompasianer's kerap bertukar info soal job menulis atau apapun itu.
Pernah di tahun 2016, saya memenangi award di sebuah brand cukup ternama. Dan dua tahun berjalan, saya menjadi KOL BUMN di bidang transportasi---alhamdulilllah. Saya akui, semua tidak bisa dilepaskan dari pertemanan.
Selanjutnya sangat tergantung, bagaimana setiap orang merawat pertemanan. Saya pribadi, berusaha memberikan yang terbaik. Untuk setiap kepercayaan yang diberikan, agar berkelanjutan. Sehingga teman yang merekomendasikan, tidak kecewa dan tidak kapok.
Makan Bareng di Tengah Sawah Sembari Temu Kangen bareng Kompasianer
Pandemi di awal 2020, benar-benar mengubah kebiasaan. Larangan berkegiatan di luar rumah, keterbatasan berkumpul di ruang publik, menjadi hal yang mengangetkan. Kita mulai berkenalan, dengan kegiatan serba online.
Yang ngantor menjadi work form home (WFH), anak-anak musti study form home (SFH). Dan merambat ke belanja online, bayar ini itu serba online. Pendek cerita, segala yang tatap muka digantikan secara virtual.
Pun pertemanan di Kompasiana, mulai menyesuaikan diri. Kami terhubung melalui group medsos dan group watsup, bertukar kabar melalui pesan tulisan dan gambar. Meski tidak seseru kopdar, apa boleh buat demi kebaikan bersama.
Hingga akhir tahun 2022 pandemi mulai mereda, dan kegiatan tatap muka sedikit demi sedikit diperbolehkan. Di luar acara Kompasiana, saya mulai bersua teman-teman Kompasianer. Kembali berbagi cerita, merajut pertemanan agar tetap terawat dengan baik.
-----
Makan siang di saung di tengah sawah, dengan menu nasi liwet , lauk pauk khas sunda,  sayur asem, lalapan  dan sambal terasi. Duuh, sedep benar. Apalagi makan bareng teman-teman baik, yang sudah lama tidak ketemu. Bisa sekalian kangen-kangenan deh.
Temu Kangen Kompasianer 2023, bukan acara komunitas. Murni ajang kumpul biasa, tidak ada brand yang mengendorse. Obrolanpun tidak serius-serius banget, salah satunya mengenang teman Kompasianers yang berpulang.
Keseruan makin pecah, ketika membuat video untuk konten tik-tok. Saya yang tidak jago jeged, memilih sebagai penonton saja. Selebihnya ikut seru-seruan, meramaikan kuis dadakan.
Di satu sisi saya tersadarkan, hidup ini hanya sebentar. Kepergian beberapa teman mengingatkan, bahwa suatu saat tiba giliran saya yang 'pulang'. Maka yang musti disiapkan, adalah bekal terbaik semasa nafas dikandung badan. Yaitu memberi kesan yang baik, menjaga sikap dan ucap yang baik, berkumpul dengan teman-teman yang baik juga. So, terima kasih Kompasiana dan Kompasianer. Sembilan tahun berjalan terasa luar biasa.
Semoga saya bisa terus menulis di Kompasiana, sepanjang yang bisa saya lakukan. Semoga tulisan yang tak sebegitu bagus ini, memberi manfaat untuk yang membaca. Seperti saya tulis di atas, berikut video keseruan Temu Kangen Kompasianer 2023
Selamat menyaksikan, terima kasih dan semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H