Kisah-Kisah Quran adalah Kisah Inspiratif Ramadanku

Kompasianer's, selamat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan. Semoga puasa kita membawa keberkahan, berhasil memroses diri menjadi pribadi lebih baik--aamiin.  

"Dan Kami pasti menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar" Al Baqarah 155

Kitab suci Al Qur'an, mukjizat Baginda Nabi Muhammad SAW. Yang setiap kata dan ayat, mengandung hikmah luar biasa dahsyat. Kita sangat bisa mencari rujukan di Quran, atas setiap masalah yang sedang dihadapi.

Saya mengalami, saat berada di situasi sempit, kemudian dipahamkan pada surat Al Baqarah ayat 155 (tertulis di atas). Mendadak hati ini tenang, dituntun untuk memupuk harap dilimpahi anugerah limpahan rahmat Alloh SWT.

Ayat demi ayat Al Quran, betapa sangat related dengan keseharian manusia. Menyadarkan saya bahwa kehidupan diciptakan-NYA sesempurna ini, tidak ada takdir yang salah apalagi sia-sia. Bahwa kesempitan yang sedang dialami seseorang, adalah cara semesta mengingatkan untuk lebih dekat dengan Sang Khaliq.

Ramadan bulannya Quran, sebaiknya kita tidak melewatkan kesempatan emas ini. Saya mengisi dengan target khataman Quran, berusaha memahami arti dan meresapi. Quran dengan kisah-kisah manusia pilihan, menjadikan saya termotivasi untuk meneladani.

Salah satunya adalah kisah Nabi Yusuf, yang terabadikan di Quran surat Yusuf  atau surat ke 12 dengan 111 ayat. Selain membaca huruf arabnya, saya membaca terjemahan (dalam bahasa Indonesia). Rangkaian kata per kata, pun kalimat per kalimat di surat ini, mencerminkan bahasa langit.

Kisah di Quran adalah kisah inspiratif Ramadanku. 

-----

dokpri

Di setiap masa, selalu terdapat hamba- hamba pilihan Alloh SWT. Namun garis kenabian, terputus di Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Nabi terakhir, teladan umat hingga akhir jaman.

Kalau mau merentang kisah para Nabi, sebenarnya Nabi satu dengan Nabi setelahnya, memiliki keterkaitan. Maka julukan penghulu Nabi bagi Ibrahim, rasanya tidak berlebihan. Membaca Qur'an, bahwa dari Nabi Ibrahim terhubung dengan Nabi Luth (hubungan kekerabatan). Kemudian Ibrahim adalah ayahanda Ismail dan Ishak, dari Ishak diturunkan ke Yakub kemudian ke Yusuf. Dari garis Ismal, kalau dirunut aka sampai ke Rasulullah.

Mulianya Rasulullah sudah tersiar, nama beliau tercatat dari Nabi Adam. Nabi Musa pernah memohon kepada Alloh, untuk dijadikan umat Muhammad SAW. Padahal masa kenabian Musa, jauh lebih dulu dari kelahiran Rasul.

Pun di masa Nabi Yusuf yang terkenal ketampanannya, sudah terdengar kabar masa depan. Bahwa akan ada nabi terakhir, yang bernama Muhammad SAW.

Menjawab tantangan Kompasiana di Samber THR, saya ingin berkisah inspirasi Ramadan tentang Nabi Yusuf. Perjalanan hidupnya sangat berliku, persis seperti Al Baqarah 155 di atas. Bagi saya pribadi, kisah Yusuf bisa menjadi inspirasi Ramadan  (dan bulan-bulan selanjutnya---aamin).

Kisah-Kisah di Quran adalah Kisah Inspiratif Ramadanku 

Setiap Nabi dengan tantangan sendiri-sendiri, sungguh menguras energi dan pikiran, tetapi sekaligus  menumbuhkan tunas tunas keimanan. Nabi Adam dan Siti Hawa, turun ke dunia setelah termakan rayuan setan. Di dunia diuji dengan anaknya Habil dan Qobil, dengan peristiwa pembunuhan antar saudara pertama kali.

Nabi Nuh diuji oleh umat dan orang dikasihi, istri dan anak membangkang ajakan menyembah Tuhan yang Esa. Luth mengatasi kaum penyuka sesama jenis, diselamatkan saat luluh lantak kota Sodom. Nabi Yunus menghadapi kebebalan umatnya, kemudian lari dan di makan ikan paus.

Rasulullah Nabi akhir jaman, sebelum lahir sudah ditinggal wafat ayahanda. Semasa kecil menyusul wafat ibunda, kemudian kakek kesayangan juga tutup usia. Masa kecil dilalui dengan kerja keras, di bawah asuhan pamanda.  Sungguh di sepanjang hidup kanjeng Nabi, mengandung mutiara hikmah abadi sepanjang jaman.

Termasuk kisah manusia pilihan yang lain, terdapat ibroh bagi kaum yang berpikir. Dan ujian kesabaran sudahlah pasti, seperti disebutkan Quran Surat Al baqarah 155.

dokumentasi pribadi

------

Adalah Faiqoh, saudara perempuan Nabi Yakub -- berarti keturunan Nabi Ishak. Saat kepindahan Yakub dan keluarganya ke Kan'an, sudah melihat tanda kenabian pada diri Yusuf kecil.

Mengingat Rahel -- ibu Yusuf--  meninggal di perjalanan, saat melahirkan Bunyamin -- adik Yusuf. Maka Faiqoh --sebegai bibi-- meminta Yakub, mengijinkannya untuk mengasuh bocah piatu. Permintaan yang wajar dan masuk akal, dan kedua pihak menyepakati. Toh, di Kan'an rumah keduanya tidak terlalu jauh.

Yusuf diperlakukan istimewa oleh sang bibi, dengan dipakaikan pakaian bagus. Saking sayangnya, sabuk peninggalan Nabi Ishak -- yang disimpan Faiqoh---dililitkan di pinggang Yusuf. Perlakuan yang sedemikian rupa, membawa dampak tak dinyana.

Saudara seayah beda ibu -- istri Yakub ada 4--- tidak senang, kilatan-kilatan iri tergambar di tatapan mata anak-anak muda. Rasa dengki semakin menjadi-jadi, ketika Yusuf menampakan kecerdasan. Suatu malam Yakub mengadakan (semacam) kajian atau sejenisnya, Yusuf menjawab pertanyaan 'berat' yang tidak bisa dijawab saudara -- saudara tuanya.

Hal ini disadari sang Ayah, Yakub elalu berusaha sebisanya meredam keadaan. Faiqoh dengan naluri keibuan, mewanti-wanti Yakub menjaga Yusuf lebih ketat. Mengingat anak ini, akan memasuki masa penuh uji dan coba. Yaitu tahapan meniti jalan kenabian, yang tidak bakalan dilalui sebelas saudara lainnya.

Saudara tua semakin nekad, segala cara dirembug guna memisahkan Yusuf dengan sang Ayah. Ketika terdengar cerita tentang mimpi Yusuf, melihat matahari, bulan dan sebelas bintang bersujud kepadanya. Maka rencana mencelakai yusuf membulat, dan dibuatlah skenario penuh tipu muslihat.

tangkapan layar film Yusuf- dok Youtube

Yakub manusia bersih hati, dianugerahi ilmu menakwilkan mimpi --- kemudian diturunkan ke Yusuf. Demi menjaga perasaan anak-anak yang lain, dipesan agar mimpi tidak diceritakan ulang selain padanya. Namun diam-diam, salah satu ibu tiri mendengar dan mengisahkan ke anak yang lain.

Maka terjadilah kejadian memorable sepanjang masa, kejadian Yusuf dibuang ke sumur dan ditemukan Kalifah. Bocah tampan dijual sebagai budak, dan dibeli oleh bendahara Mesir. Masa kecil hingga dewasa, mengabdi Yusuf sebagai budak istana.

Ketampanannya memancar memasuki usia dewasa, istri Bendahara tidak bisa menguasai hawa nafsu. Dalam situasi diataur sedemikian rupa, bujuk rayu dihembuskan. Sikap teguh Yusuf dipegang, membuat majikan tersinggung dan sang budak dipenjara.

Sepuluh tahun di balik jeruji besi, kehadiran Yusuf ibarat cahaya di kegelapan. Tahanan lain dan petugas menaruh hormat, untuk sikap lembut dan santun dalam tutur kata. Yusuf menakwilkan mimpi dua tahanan Istana Mesir,  dan takwil itu terbukti kebenarannya.

Suata saat Raja Mesir dibuat gelisah,  mimpi melihat tujuh ekor sapi gemuk , dan tujuh bulir gandum hijau berganti tujuh bulir gandum kering. Seluruh peramal dikuumpulkan, mereka berunding dan tidak ada satupun bisa menjawab kegelisahan. Raja murka, menjatuhi hukuman kepada peramal.

Keahlian takwil mimpi Yusuf diingat pegawai istana, ketika pernah satu penjara. Meminta ijin membawa Yusuf, untuk menjawab kegelisahan Raja. Yusuf menakwilkan, bahwa akan datang tujuh tahun masa subur disusul tujuh tahun berikutnya dengan masa paceklik.

Ketepatan takwil terbukti, seluruh penjuru negeri kekeringan sementara Mesir terselamatkan. Kan'an mengalami masa paceklik, keluarga Yakub ke Mesir --diwakili anak-anaknya-- ikut antri mendapatkan gandum. Dari sinilah,  skenario pertemuan Yusuf dan Yakub terjadi.

Kisah yang sangat inspiratif, menekankan keutamaan bersabar dalam berproses. Konon sabar, adalah amalan orang-orang  yang beriman. Dan Alloh menjanjikan kabar gembira bagi yang sabar, sesuai Al Baqarah 155.

-------

Kisah Yusuf diawali mimpi masa kecil (ditakwilkan Yakub), dan membawanya meniti fase kenabian yang luar biasa berat. Yusuf terselamatkan oleh takwil mimpi, ketika di penjara menakwil mimpi petugas istana. Derajatnya diangkat berkat takwil mimpi, menjawab kegelisahan atas mimpi raja Mesir.

Yusuf dengan kesabaran yang luar, sanggup melibas setiap uji coba dan godaan. Meski yang mecelakai adalah saudaranya sendiri, meski yang menggoda adalah majikan yang dihormati -- istri Bendahara Mesir--.

Kualitas kesabaran yang paripurna itu, dibalas Allah dengan kegemilangan. Kemudian di atas singgasara kemuliaan, ayah, dan sebelas saudara bersujud kepadanya. Sempurna Tuhan memberi balasan. Tiada keinginan Yusuf membalas dendam, dada yang luas itu telah memaafkan dengan tulus. Keluarga besarnya di Kan'an,  dihadiahi oleh Raja, satu  tempat  di Mesir untuk tinggal dan menetap.

Maha benar Allah dengan segala firmannya, tak ada sedikitpun janji Allah yang tidak ditepati. Wallahu'alam bishowab.