Saya bersyukur, diamanahi oleh orang-orang baik menjalankan kegiatan berbagi. Sebagai bukti sekaligus tanggung jawab itu, saya buatkan laporan berupa foto atau video. Kemudian diposting di medsos, donatur yang turut serta berbagi, biasanya setelah melihat foto/ video di medsos.
Untuk pengadaan nasi kotak, saya punya langganan warung nasi uduk dan nasi kuning. Seorang ibu usai paruh baya, berjualan tidak jauh dari rumah saya. Saya memilih warung ibu ini, karena harganya yang bersahabat dan rasanya lumayan.
Dan ada satu hal, yang membuat saya salut pada si ibu. Setiap hari jumat, beliau menyisihkan dagangan khusus untuk dibagikan gratis ke pembelinya. Kadang kolak, kadang bubur kacang ijo, opor ayam, mie goreng, dan lain sebagainya. Alhasil pelanggan si ibu bertambah banyak, dan senang mendapat jatah di hari jumat.
Seperti saya mention di atas, bahwa ujian berbuat kebaikan memang ada. Rupanya kebiasaan si ibu di hari jumat, tidak semua orang menanggapi dengan baik. Ada saja hati yang dengki, yang meremehkan bahkan mencemoohnya.
"Miskin saja pakai berbagai segala," ibu warung, menirukan ucapan pembencinya.
Saya mendengar cerita itu, sembari mengangguk setuju. Karena saya mengalami hal semisal. Pernah ada DM atau inbox, mengritik kegiatan berbagi di hari Jumat. Sementara si pengritik tidak terlalu kenal, dan bukan donatur tentunya.
------
Dari kisah ibu warung, saya mendapatkan pencerahan. Betapa kehidupan ini sangat adil, tidak berpihak pada kelompok atau golongan tertentu. Termasuk berbuat baik, nyatanya bisa dilakukan siapapun tanpa pandang bulu. Mau kaya atau miskin, mau berpangkat atau pengawai rendah, mau besar atau kecil penghasilan, mau berwajah rupawan atau biasa saja.Â
Setiap orang diberi kesempatan yang sama, untuk bisa melakukan kebaikan. Memberi -- baca berbuat baik--, adalah soal mental. Orang banyak uang, kalau dasarnya kurang suka berbagi, niscaya dia akan enggan. Orang berpangkat kalau dasarnya tidak suka berbagi, tak akan tergerak saat ada kesempatan berbuat baik datang.
Orang orang baik, adalah orang yang berusaha memenangi peperangan ruh atas ego. Orang-orang baik, orang yang selalu berusaha menegakkan kebaikan di semua keadaan dirinya. Berbagi bukan soal banyak atau sedikitnya, tetapi soal bagaimana melanggengkan rasa empati.