Maka peran keayahan sedang disandang, janganlah sampai disepelekan atau diabaikan. Jangan merasa manafkahi istri dan anak-anak, sebagai sebuah beban atau kutukan. Padahal memilih menikah dan punya anak, adalah keputusan diri sendiri.
Maka mari kita gunakan waktu sebaik-baiknya, bekerja keras menafkahi keluarga. Mempersembahkan harta terbaik (halal dan tayib), untuk dibawa pulang dinikmati keluarga. Menjadikan proses menjemput nafkah, sebagai jalan jihad di jalan Alloh. Seperti ditulis di postingan Ustad, setiap rupiah yang keluar untuk keluarga adalah sebaik-baik sedekah.
Berat memang, penuh onak duri pasti, dijamin penuh peluh keringat membanting tulang. Tetapi ayah sadar dan berbanggalah, yang sedang kita tempuh adalah jalan menuju kemuliaan.Â
Semoga bermanfaat. Â