Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mari Bersikap Adil Soal Sudut Pandang Menikah

13 Desember 2022   11:38 Diperbarui: 13 Desember 2022   11:55 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ada tetangga dia ga nikah umurnya udah lebih dari 40 th, terus tadi ketemu nanyain aku udh nikah blm. Aku jawab blm, terus dia bilang "usahain nikah yah, jgn tua sendirian. Dulu sy ga mau nikah karna apapun bisa sy lakuin, ternyata salah. Kesepian dan tua sendirian itu gaenak". (Capture twit ada di bawah)

Beberapa waktu lalu, ada twit yang melintas di beranda medsos. Pemilik akun mencuit, tentang kejadian (obrolan) dengan tetangganya. Konon si tetangga, di usia tidak muda (di atas 40 tahun) belum menikah. Kemudian menyarankan pembuat twit, untuk tidak bersikap sepertinya.

"kesepian dan tua sendirian itu gaenak" ujarnya.

Saya sangat tertarik merepost cuitan, kemudian memasangnya di insta story. Pas banget, kebetulan akhir pekan lalu ke Sukabumi ada kondangan (pernikahan keponakan/ anak dari kakak kandung).  Sehari berikutnya, saudara sepupu --anak paman-- menikah di Purwodadi Jawa Timur. Karena terkendala jarak, saya terpaksa tidak bisa hadir.

Saya sangat paham, soal memutuskan menikah memang tidak semudah membalik telapak tangan. Proses menjemput calon, butuh kesabaran dan perjuangan luar biasa. Namun sesulit apapun itu, kita manusia musti menempuh perjuangan itu---saya mengalami soal ini dan pernah saya tulis di Kompasiana.

Maka pada kerabat dekat, dan atau teman tertentu, saya tidak enggan menyarankan menikah. Pada mereka yang memulai ngobrol (soal menikah), saya sangat bersedia membantu sebisa saya. Lagi-lagi, dulu saya bertemu dengan (ketika itu) calon istri, juga atas perantara teman.

Dengan menjalankan pernikahan, berarti manusia menjalankan (salah satu) syariat Tuhan yang dicontohkan Baginda Nabi. Bahwa kehidupan pernikahan tidak mudah, saya sangat mengamini. Tetapi di bagian tidak mudah, justru menjadi tantangan --sebagai- orang-orang beriman.

Dan--menikah- namanya saja syariat, pasti terkandung kebaikan dijanjikan oleh Alloh SWT. Hidup di alam dunia ini, adalah lahan menghadapi ujian demi ujian. Menikah dengan segala ujiannya, niscaya membentuk sikap sabar, yang menjadi amalan orang beriman.

dokpri
dokpri

Mari Bersikap Adil Soal Sudut Pandang Menikah

"Temen saya bilang- udah nikah belum? Terus saya jawab belum. Temen saya bilang, ya udah gpp. Tenang  aja. Nikah aja kl km udah siap. Dia bilang tetangganya di usia 40 tahun udah nikah dan anak 3. Terus sering cekcok. Divorce. Anak-anaknya jadi berandal semua. Anak banyak tapi ga pernah di rumah. Sama aja sepi jua"


Belum genap sehari saya nge-repost Insta story, ada akun instagram yang nge-DM. Kami belum mutualan (saling follow), pesan masuk di fitur permintaan. Isi DM kontra dengan postingan, isinya (seolah) mementahkan dengan fakta kebalikan.

Saya memilih tidak menanggapi langsung, selain tidak kenal juga menakar urgensinya. Daripada sekiranya berpotensi mengudang debat kusir, saya memilih menanggapi dengan cara lain. Salah satunya melalui artikel, berharap bisa menjadi referensi (sudut pandang) berpikir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun