Serta aneka camilan yang dibawa teman-teman Kompasianer's, membuat persuaan selalu riuh dan menyenangkan. Ketemu, menyapa, ngobrol, bercanda, meneguhkan rasa kekeluargaan yang terbangun selama ini.
Setiap jengkal Onebell park, rasanya dipenuhi  oleh teman-teman yang (sebagian besar) saya kenal dengan baik. Tidak hanya Kompasianer's dari Jabodetabek, bahkan dari luar kota, luar pulau Jawa dan luar negeri bisa saya temui.
Dan yang membuat saya takjub adalah, bahwa suasana Kompasianival ke Kompasianival tidaklah terlalu jauh berbeda, bahkan lebih dekat.
Kompasianival 2019 yang Tak Terlupakan
O'ya, di Kompasianival 2019, saya masuk nominasi Best in Spesifik Interest. Kebetulan dari tahun 2017, saya lumayan aktif menulis tema keluarga. Seorang teman menyarankan, saya focus di genre tersebut. Karena yang saya tulis, base on pengalaman pribadi. Selain itu, tema tersebut timeless, dan belum terlalu banyak yang menuliskannya.
Setelah mengetahui nama saya masuk nomine, maka layaknya kandidat saya berusaha mendapat dukungan teman-teman. Melalui tulisan di Kompasiana, melalui postingan di medsos, melalui pertemuan offline, saya menyatakan membutuhkan dukungan teman-teman.
Saya lumayan aktif dan agresif, sampai teman yang namanya di nomine yang sama optimis saya yang bekal memenangi. Saya sangat menahan diri dan tidak mau jumawa, yang saya lakukan adalah berusaha sebisanya.
Sampai akhirnya hari ditunggu tiba, di detik-detik awarding Kompasianival 2019 diumumkan. Semua pengharapan meleset, kenyataan yang terjadi berbicara lain. Mas Yonathan Christanto, berhak mendapatkan predikat 'Best in Spesisifk Interest- Kompasianival 2019'. Menyingkirkan 4 nomine lain, yaitu saya, Adica Wirawan, Muthiah Alhasany, dan Anies Hidayati.
Seketika itu saya sempat lemas beberapa detik, kemudian lekas berdamai dengan diri sendiri. Kegagalan meraih predikat di nomine, bukan kegagalan yang pertama. Bagi saya yang sudah terbiasa gagal, membuat cepat recovery. Ketika sudah tidak terlalu menyimak pengumuman, saya dikejutkan di ujung awarding.Â
Saya sangat tidak menyangka, bahwa kecewa beberapa menit sebelumnya diganti kebahagiaan. Saya mengikuti jejak Opa Tjiptadinata, Bang M. Arman, Mbak Yayat, bang Zulfikar Akbar, dan Mas Giri Lukmanto. Alhamdulillah, sebagai Kompasianer of The Year.