Kompasianer's, mungkin ada sering melihat. Konten beberapa public figure, dan empunya akun sedang dikretek oleh ahli pijat. Jujurly, kali pertama melihat saya ikut ngilu dan nyeri. Mengikuti proses di awal dikretek, si public figure berbaring (tengkurep/ telentang) pasrah. Â Saya disusupi rasa kawatir, kalau kalau ada yang salah saat dikretek di bagian tubuh tertentu.
"KREEEEG---KREEEG---KREG" Â
Hadeeuh, seketika berkecamuk antara kawatir dan penasaran. Selang beberapa saat setelah dikretek, terdengar "duh---auw" dan jeda sejenak. Kemudia public figure membuka mata, ekspresi wajahnya menjadi sumringah. Terbit senyum dibibirnya, dan haaah, saya ikut lega.
-----
Soal, fakta atau mitos terkait saraf kejepit, termasuk pijat kretek bisa meringankan nyeri punggung. Saya mendapatkan jawabannya, ketika mengikuti health talk bareng dr Omar Luthfi Sp, OT (K-Spine). Banyak insight saya dapati dari narsum, seputar "Fakta dan Mitos Saraf Kejepit".
Dokter Omar Lutfi adalah dokter ortopedi RS Premier Bintaro, secara keilmuan dan pengalaman tentu sudah diakui.
Fakta atau Mitos Pijat Kretek Bisa Meringankan Nyeri Punggung
Kompasianer, perlu kita ketahui bahwa nyeri punggung bawah (Sakit Pinggang) tidak sama dengan saraf terjepit. Karena penyebab nyeri punggung bawah, adalah ; Musculogenic (Otot) - Neurogenic (Kompresi Saraf)- Spondylogenic (Struktur Tulang Belakang)- Vicerogenic (Organ dalam seperti ginjal), dan Psychogenic (Psikologis).
Sementara gejala saraf terjepit, adalah rasa nyeri menjalar hingga ke tungkai bawah ; kesemutan dan mati rasa (baal) ; kelemahan gerakan tungkai ; gangguan rangsang BAB dan BAK.
Jadi, kalau di tengah masyarakat beredar kabar nyeri punggung bawah = saraf terjepit, berarti mitos ya Kompasianer's.