Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penyebab Daging Kambing Alot atau Prengus Saat Diolah

10 Juli 2022   10:47 Diperbarui: 10 Juli 2022   11:32 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan syariat mengajarkan, sangat dianjurkan menyembelih hewan kurban dengan sekali tebas. Agar darahnya mengucur maksimal, sehingga daging tidak alot dan tidak ada bau prengus.

Penyebab Daging Kambing Prengus Saat Diolah

Dokpri
Dokpri

 "Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan(kurban), supaya merea menyebut nama Allah terhadap binatang ternah yang telah direzekikan Allah kepada mereka" QS. Al Haj ; 34

Kompasianer, kalau pengin aman dengan hewan kurban. Sebaiknya menyiapkan dari jauh hari, bisa survey langsung ke peternak-nya. Kita mencari bisa mencari, peternak di daerah Sukabumi, Cianjur, Cilegon, dan daerah lainnya. Mencari peternakan yang lokasinya memiliki udara segar, dan air jernih.

Berkurban adalah ibadah, kita musti memilih hewan kurban yang memenuhi syariat ditentukan agama. Agar daging yang dibagikan, daging yang bagus dan tentunya bebas dari prengus.

Kompasianer's, syarat syah hewan kurban, yaitu, Bahimatul an'am (binatang tenak) unta, sapi, kambing dan domba ; Kepemilikan (milik pekurban) ; Kondisi fisik dan kesehatan hewan ; Usia ; Kurban urunan/patungan.

Diantara syarat tersebut, saya pengin membahas soal kesehatan kambing dan usia. Syarat lain termasuk teknis, bisa ditanyakan ke peternakan.

Soal hewan yang sehat, bisa dilihat dari tampilan badan yang gemuk, tidak tampak luka. Kambing dipeternakan rutin dimandikan, sehingga bersih dan bebas kutu. Peternak biasanya sangat paham, standart hewan yang dijual untuk kurban.

Kemudian dari sisi usia, bahwa hewan kurban harus genap 1 tahun atau masuk tahun kedua. Kita bisa menandai, dari tanggalnya gigi susu (bagian depan samping). Persis seperti anak-anak, gigi susu akan tanggal seiring bertambahnya usia.

Saya yakin kalau kompasianer jeli, lumayan simpel untuk menemukenali hewan kurban yang dagingnya tidak alot dan bebas prengus. Sehingga kita bisa berkurban, dengan hewan terbaik dan sesuai syariat.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun