Sungguh, tidak ada yang sia-sia dalam kasih penciptaan-Nya. Saya mendapat pencerahan, tentang kehati-hatian dalam dalam bersikap dan berucap. Manusia diadakan bukan sebagai makhluk sempurna, sangat sering terpeleset dan dikuasai ego.
Seketika saya tersadarkan, betapa banyak dosa kesalahan dilakukan selama. Entah sengaja atau tidak, entah sebatas bersitan niat, atau telah dilakukan. Namun semua itu, sangat mungkin membersitkan luka di hati sesama.
Dan kedukaan dialami, telah membukakan lebar dua bola mata. Bahwa diri ini, sangat jauh dari kata ideal. Bahwa kebaikan- kebaikan yang ditampilkan selama ini, sangat mungkin disusupi dan disisipi maksud buruk. Meski sedemikian halus ibarat hanya sehelai rambut, sebuah niat jahat tetaplah jahat.
Pandemi dua tahun terakhir, tak dipungkiri telah menggores luka. Namun kalau tidak demikian keadaannya, kemungkinan sikap dewasa tiada didapat. Kita musti meyakini dalam kasih penciptaan-NYA, tiada tujuan lain kecuali untuk kebaikan manusia itu sendiri.
Justru duka yang membuatmu dewasa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H