Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Viral di Medsos Konten Istri Bekerja dan Suami Menganggur

17 Juni 2022   17:00 Diperbarui: 17 Juni 2022   17:20 1145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar - dokpri 

Konten di medsos saat ini, begitu menarik perhatian warga dumay (dunia maya). Tak jarang sebagian besar kita, betah berlama-lama scrolling menghabiskan waktu. Video di medsos meski durasinya pendek, tetapi menarik minat untuk ditonton.

Aneka tema konten berseliweran di medsos, mulai dari tema komedi, tema kebiasaan keseharian, kesehatan, rumah tangga, kuliner, termasuk relation suami istri.

Konten yang digarap atau dengan topik anti mainstream, biasanya mendapat kesempatan viral. Biasanya bakal menjadi perbincangan ramai, sekaligus menimbulkan pro dan kontra netizen.

Ya, isi kepala setiap orang memang berbeda. Sangat berpengaruh, pada penyikapan sebuah kejadian. Jadi tidak perlu kaget, kalau terjadi debat kusir atau twetwar di medsos. Yang tidak tahan banting, bisa-bisa minder dan jatuh mental.

----

Baru- baru ini ada konten FYP (for your page), sampai ditayang ulang konten kreator lain. Tentang suami istri, dan si suami menyebut dirinya sebagai pengangguran. Setiap hari mengasuh anak di rumah, sementara sang istri bekerja sebagai PNS.

Di konten tersebut tampak, suami dipundaknya dipasangi alat gendongan. Dengan buah hati digendongan, melepas sang istri berangkat bekerja dengan mengendarai motor. Disertai caption, bahwa suaminya mendaftar  pns bareng istri tetapi tidak lolos. Beruntung, istri dan mertua menerima keadaan lelaki yang menjadi ayah ini.

Sampai sebuah portal website, membuat berita tentang konten medsos ini, Dan sudah bisa ditebak, setelah dipost mengundang perdebatan. Layaknya postingan di medsos aslinya, juga terjadi pro kontra di kolom komentar.   

Dari sekian banyak komentar ada yang unik,

"Kalau dalam sistem masyarakat patriarki sering gak bisa diterima umum. Krn pandangannya suami adl pemimpin keluarga dan wajib cari nafkah. Trus nanti dikatain istri mendominasi suaminya. Padahal itu semua bisa jadi adalah kesepakatan diantara keduanya. 

Tapi saya pernah mendapati kasus seperti ini dan pihak istri rupanya perilakunya tetap merendahkan suaminya itu. Sama seperti kalau suami merendahkan istrinya jika hanya menjadi ibu rumah tangga. Padahal banyak juga istri yang sudah rajin ngurus RT dan cari duit tetap saja nggak dihargai pasangannya. 

Belum lagi masih diselingkuhi. Jane di nggoleki apa sih? Membingungkan orang2 ini".

Tangkapan layar- dokpri
Tangkapan layar- dokpri

Viral di Medsos Konten Istri Bekerja Suami Menganggur

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita. Hal ini karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka." 

(QS. An-Nisa' [4]: 34)


Soal tukar peran fungsi suami istri, sebenarnya bukan hal baru yang menjadi perdebatan sejak lama. Berbagai sudut pandang dikemukakan, baik dari sisi persamaan hak, sudut adat istiadat, sudut pendidikan atau intelektual, dan lain sebagainya.

Kalau saya pribadi, lebih condong melihat masalah ini dari sudut syariat. Karena diterima dan atau disangkal syariat, kehidupan di alam semesta dibangun dan dijalankan sesuai syariat. Dengan berpegang teguh pada syariat, maka niscaya kehidupan ini bisa berjalan sesuai jalurnya.

Baca :  Elokkah Suami Istri Bertukar Peran  

Sungguh, saya tidak tahan ikut nimbrung. Menuliskan pendapat di komentar tersebut, sesuai pemahaman yang saya dapati dari orang pintar.

"di sinilah pentingnya suami istri paham syariat. Sesuai syariat suami sebagai qowwam, kalaupun mengijinkan istri bekerja. Suami tidak boleh, menihilkan perannya sebagai pencari nafkah. Karena dengan menafkahi keluarga, qowammah laki-laki terlaksana. Dan itu, yang nanti dipertanggungjawabkan di hadapan Alloh SWT".

Tangkapan layar - dokpri 
Tangkapan layar - dokpri 

Soal mencari nafkah adalah kewajiban laki-laki, dan bagi saya hal itu mutlak dan tidak bisa diganggu gugat. Karena demikian yang tersurat di Quran, dan itu yang musti dipegang teguh oleh orang beriman.

Kalaupun ada satu situasi tertentu sehingga istri terpaksa ikut bekerja. Jangan dijadikan alasan suami, kemudian berpangku tangan tak mau berusaha. Bahwa Alloh SWT, telah melebihkan lelaki (sebagai qowwam) bagi perempuan. Sungguh, jangan sia-siakan privillage tersebut. Karena kelak di hari akhir, akan ada pertanggungjawaban.

Wallahu'alam bishowab- semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun