Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Saya Berguru pada Ibu dan Ayah

9 Mei 2022   13:04 Diperbarui: 9 Mei 2022   13:23 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Buk, kok berdarah?" tanya saya keheranan

"Tadi kena pisau jatuh", balas ibu dingin.

Jawaban yang masuk akal, membuat saya tidak menyambung obrolan, Alasan ibu sangat meyakinkan, tidak ada yang musti di-penasaran-kan.  

Sampai suatu hari, keyakinan itu terbantahkan oleh yu Nem penjual tempe. Perempuan paruh baya, yang berpapasan dan melihat kejadian pagi itu. Bahwa ibu terpleset dan jatuh ke sungai. Ketika ibu hendak pulang, setelah selesai mendapat pinjaman dari tetangga berbeda RT. 

Uang yang sangat dibutuhkan, untuk membayar pendaftaran perguruan tinggi si sulung. Sementara jatah beras guru sudah dijual, sementara sedikit tabungan sudah dikerahkan. Apalah daya, jumlahnya tak sesuai yang dibutuhkan.

Dokpri
Dokpri

Saya Berguru Pada Ayah

Lelaki murah senyum, berseragam safari biru muda. Langkahnya perlahan tapi pasti, menyusuri jalan bebatuan yang menanjak menurun. Sinar hangat matahari pagi, sempurna berpadu hawa segar pedesaan. Rindang pepohonan, hamparan dauan padi mulai menguning, saksi di setiap berangkat dan kepulangan.

Sebenarnya, ada angkutan umum antar desa. Sebagai alat transportasi, yang mempercepat sampai tempat dituju. Membantu dan meringankan kerja dua kaki. Namun keenakan dihindari, mengingat ada hal lain lebih mendesak. Ayah enam anak, dengan setia memilih berjalan kaki.

-----

"Pak, teman-teman di kampus pada pakai motor" cetus sulung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun