Sementara menjaring, ibarat tidak mau tanggung-tanggung. Orang beriman melakukan semua, baik qiyamul, berdoa, baca quran, sekalian sedekah. Semua dilakukan di sepuluh hari terakhir, tidak memilih hari ganjil atau genap. Toh, semua yang dilakukan akan membawa dampak kebaikan. Sangat mungkin dipersiapkan dari awal Ramadan, atau jauh sebelum Ramadan tiba.
Memancing malam qadar, hanya focus di hari tertentu dan amalan tertentu. Besar kemungkinan terjadi meleset, entah karena ketiduran atau karena hal lain yang tidak diduha. Karena focusnya, hanya diamalan atau hari tertentu. Sementara menjaring, ibarat menyapu bersih semua hal. Segala hal baik, dijadikan siapkan sebaik mungkin. Sehingga InsyaAllah, malam seribu bulan bisa diraih dengan ijin Alloh SWT.
Sungguh, kita manusia ini sangat lemah, tiada daya upaya di hadapan Sang Maha  Pencipta. Tetapi dengan semangat dan kesungguhan yang ditunjukkan. Semoga cukuplah menjadi alasan, untuk menggapai malam seribu bulan. Dan setelahnya, manapaki jenjang kemuliaan.
Wallahualam Bis'showab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H