Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menjemput Lailatul Qadar dengan Menjaring bukan Memancing

22 April 2022   17:35 Diperbarui: 22 April 2022   17:42 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan, ada satu malam menjadi incaran setiap muslim beriman. Adalah lailatul qadar, malam yang memiliki keutamaan (lebih baik) dari seribu bulan. Ibadah di malam lailatul qadar, setara dengan ibadah selama 83/ 84 tahun. Tetapi Alloh tidak memberikan begitu saja, melainkan mengajak manusia berusaha dan mengilmuinya. 

Bagi kaum yang berpikir, niscaya akan mengambil banyak hikmah atas kehendak Alloh SWT.

----

Bagi yang sudah berkeluarga (saya yakin) pernah merasakan. Di awal menikah sangat deg-degan, ketika istri telat datang bulan. Saat membeli alat test kehamilan, itupun gugupnya tidak bisa disembunyikan. Setelah ditest mendapati garis satu, tak dipungkiri ada rasa sedih yang muncul. Tetapi uniknya, sama sekali tidak melenyapkan semangat. Pasangan suami istri kembali berusaha, semakin solid dan mengilmui soal kehamilan. 

Demikian pula dengan malam lailatul qadar. Kita yang puluhan tahun melewati Ramadan, sangat mungkin belum merasakan nikmatnya malam seribu bulan. Sekarang saat tepat untuk mendapatkan, lagi-lagi kuncinya adalah mengilmui. 

Dan saya baru saja menyimak kajian, Ustad Fitrian Kadir di IG Live beberapa waktu lalu. Tentang cara menjemput malam lailatul qadar, yaitu dengan menjaring bukan memancing.

-----

Mendengat kata memancing, yang ada di benak adalah. Seseorang duduk di satu tempat (entah sungai, danau , kolam, atau apapun), sambil memegang atau menaruh alat bernama pancing. Tali senar mengikat kail, dimasukkan ke dalam air sembari menunggu ikan memakan umpan.

Memancing ada kelemahannya. Misalnya di danau seluas (katakan) 500 meter, sementara tempat melempar umpan pancing hanya satu meter persegi. Berarti masih ada 499 meter persegi luas danau, kemungkinan tidak terjangkau pancing. Bisa jadi yang dipancing di sisi barat, sementara ikan adanya di sisi timur danau. Oke, bisa tetap mendapat ikan. Tetapi jumlahnya hanya beberapa, tidak bisa banyak.

Sekarang kata menjaring. Membawa benak ini, membayangkan jala disebar di danau. Satu jala menjangkau (misalnya) tigapuluh meter persegi, kalau punya lima jala lebih banyak sisi danau dijangkau. Menyebar jaring , membuat kemungkinan mendapat ikan semakin besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun