Seharusnya puasa, bukan masalah besar. Soal menahan haus dan lapar, semestinya kita cukuplah tegar. Â Apalagi sebagian besar kita, tidak lagi direpotkan soal ketersediaan menu sahur dan berbuka. Bahkan bisa memilih sesuai selera, bahkan bisa ganti berganti agar bersantap menjadi lebih berwarna.
So, sudah seharusnya, puasa kita lebih tangguh bertenaga. Sudah semestinya, kita lebih dalam memaknai dan meraih esensi berpuasa. Nilai-nilai puasa mulia, mengajarkan empati dan rendah hati. Melebarkan semangat berbagi, sekaligus memupuk rasa peduli.
Tidak ada salahnya sejenak meluangkan waktu, sesekali menyapa, sesekali mengunjungi, sesekali berbagi, kepada sesama. Kita berbagi sebisanya, kita bisa memberi semampunya. Mengartikan sebisa dan semampu dengan sebenar-benarnya.
Bahagianya Santriwati Berbuka bersama Menu ala Jepang
Santriwati Rumah Tahfid, kesehariannya memiliki jadwal menghafal quran. Mereka adalah anak-anak yatim piatu dan dhuafa, yang sangat membutuhkan uluran tangan kita semua. Semoga doa dari mereka mustajab, demi kebaikan donaturnya.
Menu berbuka sore itu, sungguh menjadi pelipur keinginan bersantap makanan ala Jepang. Menu yang selama ini belum pernah dirasakan, pun namanya saja masih asing di pendengaran. Dan sangat mungkin, mereka selama ini memendam keinginan. Bisa bersantap menu, yang poster atau iklannya sering disaksikan.
Mewakili pengurus, ustad pengasuh, pembina dan adik-adik santriwati Rumah Tahfidz Ar Rahmani Ciputat Tangsel. Perkenankan saya menyampaikan banyak terima kasih, kepada Management Hokben untuk menu berbuka luar biasa.Â
Semoga semakin sukses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H