"Waktu terus bergulir -- Â Semuanya telah terjadi -- Daun daun berguguran -- Tunas tunas muda bersemi "Â
Satu-satu by Iwan Fals
Saya sangat terkesan lirik lagu "Satu-satu" milik bang Iwan fals. Menyadarkan akan satu hal, bahwa sunatullah sungguh berlaku dalam kehidupan. Bahwa ketidak abadian adalah keniscayaan, bahwa tua muda, datang pergi, sedih senang, suka cita nestapa, adalah keadaan yang tidak abai dan adanya dipergilirkan. Setiap kita pasti mengalami, setiap kita dijamin mendapati.
Dan regenerasi dibidang apapun, adalah sebuah kepastian.
----
Sekitar dua tiga bulan terakhir, saya menemui tempat kajian memikat hati. Mejelis ilmu yang diadakan secara onlline, dipelopori Ustad panutan. Kemudian diisi secara bergantian, dengan Ustadz senior lainya. Diantara pemateri, ada ustad muda kemungkinan seumuran keponakan saya. Adalah Ustadz Fitrian Kadir Lc, semoga beliau selalu dirahmati Aloh. Saya sangat terkesan dengan cara penyampaian, kalau menafsirkan ayat Quran sebegitu detil kata per-kata.
Seperti kajian di hari jumat pagi, membahas lanjutan kajian sebelumnya (bersambung dari ustad lain), yaitu sifat ibbadurahman atau hamba (dari)Yang Maha Penyayang -- di surat Al Furqon ayat 63. Ibbadurahman adalah sekelompok manusia yang dipuji kemuliaannya oleh Alloh SWT. Sampai Alloh menyebutnya "Hamba Ar Rahman" -- salah satu sebutan nama Allah, tidak dengan "Hamba Alloh".
Kajian kali ini, membahas sifat kelima Ibbadurahman, yaitu orang yang ketika berinfaq tidak boros dan tidak kikir. Tapi saya coba ringkas 4 sifat Ibbadurahman di kajian sebelumnya, yaitu (1) Ketika berjalan di muka bumi dengan rendah hati tidak sombong ; (2) Ketika berbicara dengan kalimat yang mendamaikan ; (3) Melakukan qiyamul lail ; (4) Â orang yang berdoa supaya dihindarkan azab jahanam.
Sifat kelima ibbadurahman (menjadi tema bahasan), "orang orang yang jika berinfaq tidak berlebihan dan tidak kikir, diantara dua sifat itulah yang adil proporsional".
Menakar agar Tidak Boros dan Tidak Pelit bersama Ustadz Muda
Kompasianer, menakar agar tidak boros tetapi tidak kikir perlu ilmunya. Dan supaya tidak ada keraguan, sebaiknya kita menggali dari ahli ilmu. Ustad Fitrian Kadir, ustad lulusan Kairo Mesir mengulas dengan komprehensif. Memulai dengan kilas balik sebentar, di sifat ke 4 ibbadurahman yaitu orang yang berdoa supaya dihindarkan azab jahanam.
Neraka jahanam adalah seburuk-buruk tempat meski hanya sedetik, maka kita wajib berdoa agar tidak singgah di jahanam meski sesaat. Dan setelah Alloh SWT membahas gelapnya nereka, maka disambung dengan terangnya hari adalah infaq.
Muhasabah di ayat ini sangat menarik, mengisyaratkan bahwa infaq bisa menjadi jalan penting untuk meyelamatkan diri dari kejamnya neraka. Rasulullah bersabda dalam hadist yang diriwayatkan Bukhori (saya ringkas), "maka takutlah kalian dengan neraka walaupun berinfaq separuh dari kurma".