Adalah satu foto editan, Marquez hendak pulang ke negaranya, berpose dengan oleh-oleh dibungkus kardus. Layaknya warga lokal, kalau mudik identik dengan kardus mie instan. Satu foto editan lainnya tak kalah unik, Marquez sedang diurut tukang pijat patah tulang---hehehe.
Meme kedua adalah buntut kecelakaan highside sesi pemanasan MotoGP Indonesia 2022. Sampai tim dokter meminta sang pembalap, untuk istirahat dan mundur dari lomba.
Kalau mau berhitung, berapa ratus juta mata menyaksikan video dan foto tersebut. Kemudian mencari tahu, mengapa, di mana, dan ada apa dengan Marquez. Tak ayal, nama Mandalika, Lombok, dan tentunya Indonesia disebut dunia.
Euforia MotoGP Indonesia 2022 dan Mendunianya MandalikaÂ
Selain video balapan dan pembalapnya, ada video di luar sirkuit yang viral. Seorang ibu penjual kain khas Lombok, sedang sibuk menawarkan dagangan. Si ibu fasih berbahasa english, sedemikian bersemangat berjualan dengan logat Lombok kental.
Pembeli yang sebenarnya turis domestik, meladeni si penjual dengan bahasa english juga. Sengaja mengerjai ibu, membayar dengan kertas disulap menjadi uang seratus dan lima puluh ribuan asli.Â
Si ibu dalam keadaan setengah percaya, menerawang uang memastikan yang diterima bukan uang palsu.
Melihat dan mengikuti video ini, sungguh, saya merasa sangat terhibur. Video ini dibagikan berkali-kali, mendapat ribuan tanda like dan komentar. Entah berapa banyak orang telah menikmati WiFi cepat melalui konten tersebut. Jejaring transmisi internet membawa saya menikmati sajian konten hiburan yang menghibur
Tetapi ada yang membuat saya tergelitik, tentang keberlanjutan euforia Mandalika. Bagaimana penjualan produk kain si ibu, setelah event kelas dunia kelar diselenggarakan.Â
Namun, seketika itu ada rasa optimis bertumbuh. Mengingat nama Mandalika dan Lombok, telah tertanam di benak masyarakat dunia. Sangat mungkin, suatu saat mereka datang lagi, mengajak serta kerabat, saudara, teman, sahabat.Â