Sejak SMP, saya mulai kenal dan terlibat di komunitas. Kala itu menjadi pengurus OSIS, terlibat di aneka kegiatan sekolah. Kemudian berlanjut setelah SMA dan kuliah. Pun di luar sekolah, saya bergabung di beberapa perkumpulan.
Tahun 2015, saya bergabung di Komunitas di Komik. Adalah Kompasianers Movie Enthus(i)ast Klub, mewadahi Kompasianers yang hobi nonton dan gemar menulis film. Enaknya menggawangi Komik, kami sering ketemu public figure. Kerap diundang di pemutaran perdana sebuah film, diskusi dengan sineas kenamaan serta kegiatan lain terkait film.
Tahun 2020 menyebrang ke komunitas Kompasianers Tangerang Selatan Plus (Ketapels). Kalau di Komik, sebagian besar kegiatan diisi dengan nobar. Maka kegiatan di Ketapels cukup beragam, mulai dari nonton, kuliner, workshop, fotografi, dan lain sebagainya. Sepanjang kegiatan diadakan di Tangsel, maka bisa diakomodir oleh Ketapels.
Tahun ini, terhitung tahun kedua di Ketapels. Saya akan ceritakan, keseruan menjalankan kegiatan Ramadan tahun lalu. Meski kondisinya masih pandemi, pergerakan kita serba terbatas dan dibatasi.
Kegiatan Ramadan ala Komunitas
Saya bersyukur, memiliki lingkungan pertemanan yang luar biasa. Teman-teman yang mendukung demi kebaikan, tak enggan mengulurkan tangan saat dibutuhkan. Termasuk dalam berkomunitas, mereka menjadi support system yang bisa diandalkan.
Ramadan tahun 2021, menjadi tahun pertama saya menjadi ketua Ketapels. Serangkaian kegiatan yang dijalankan, dipilih yang konsepnya relate dengan bulan puasa. Agar lebih menarik, kami menggandeng partner untuk menjadi sponsor. Beberapa kegiatan, alhamdulillah berjalan lancar sesuai rencana.
Adalah berbagi takjil, menjadi ide yang sangat relevan. Kegiatan diadakan menjelang waktu berbuka, menyasar pekerja jalanan atau warga yang pulang kantor. Untuk menjalankan ide ini, setidaknya dua pihak diajak bergandengan tangan. Sebuah brand buah, yang men-support pisang untuk dibagikan. Dan komunitas anak muda di Rempoa Tangsel, mereka sudah punya kegiatan semisal (berbagi nasi kotak).
Ceritanya Ketapels nebeng , agar pendistribusian lebih cepat dan praktis. Mengingat waktu tidak banyak, dimulai jam setengah enam sore sampai menjelang berbuka. Benar saja, tidak sampai setengah jam, nasi kotak dan pisang habis dibagikan. Saya senang, teman-teman begitu kompaknya-- cek foto paling awal di artikel ini.