Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Lebih Dekat dengan Stasiun Kampung Bandan

8 Maret 2022   14:14 Diperbarui: 8 Maret 2022   14:45 3909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi anak kereta (anker) yang tinggal di Tangsel, dan memiliki rutinitas rute  di jalur selatan (stasiun Tanah Abang- Rangkas Bitung). Kemungkinan besar masih awam, utamanya jalur ke stasiun Kota atau ke Tanjung  Priuk. Kecuali rute yang familiar.

Pernah untuk sebuah keperluan ke Mangga Dua, saya naik KRL Commuter Line muter (dengan rute biasa) melalui stasiun transit Manggarai. Artinya harus dua kali transit, yaitu di stasiun Tanah Abang dan Manggarai. Dari sisi jarak tempuh (menurut saya) lebih jauh, kemudian dari sisi waktu tentunya lebih lama.

Hingga akhir pekan minggu lalu, saya tercerahkan jalur yang relatif lebih dekat. Ada alternatif menuju stasiun Kota dari stasiun transit Tanah Abang, yaitu tinggal pindah peron ke jalur stasiun Jatinegara dan turun di Kampung Bandan. Kemudian baru pindah ke jalur stasiun Kota.

Benar transit-nya tetap dua kali (sama dengan opsi pertama), tetapi dari sisi waktu relatif lebih cepat. Setidaknya itu yang saya alami, ketika mengambil rute ini pekan lalu.

Stasiun Kampung Bandan (Kpb) relatif unik, memiliki dua lokasi peron yang berjauhan. Peron satu di bagian atas, melayani rute stasiun Tanjung Priuk ke Kota. Satu peron lainnya di bawah, melayani jalur Bogor -- Jatinegara. Mengutip artikel di website heritage kai, Kpb berada di ketinggian +3 meter. 

Seketika benak ini mengaitkan kondisi ketinggian, dengan lokasi stasiun yang ada di daerah Pademangan  Ancol - Jakarta Utara (notabene daerah laut).

Sekilas stasiun Kpb *

Jalur KRL Tanjung Priuk -- Kota, dibangun perusahaan kereta api negara Staatssporwegen (SS) diresmikan pada 2 November 1885. Kpb awalnya sebuah halte, berupa bangunan sederhana dengan atap berbentuk palana. Tipe halte semisal banyak ditemui di lintas Duri-Rangkasbitung.

Tahun 1981 dicanangkan rencana kerja sama, antara Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan dengan Jepang, melalui Proyek Pengembangan Prasarana Kereta Api Jabotabek (Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi). Kolaborasi tersebut guna membuat "Sistem Kereta Api Komuter Modern", untuk meningkatkan pelayanan transportasi di wilayah Jabotabek.

sumber gambar ; Spoorwegstation op Java - sta. Kampung Bandan 1923
sumber gambar ; Spoorwegstation op Java - sta. Kampung Bandan 1923

Medio tahun 1982- 1983 baru diselesaikan studi kelayakan, rencana teknik rehabilitasi fasilitas Stasiun Kampung Bandan. Berikutnya pemasangan sinyal otomatis, guna peningkatan stasiun antara Kampung Bandan-Tanjung Priok.

Pada rentang tahun 1983 -- 1984, dikerjakan rehabilitasi elektrifikasi lintas Kampung Bandan-Ancol. Selanjutnya tahun 1984- 1985, dilakukan pemasangan rel sepanjang enam KM, meliputi jalur  Jakarta - Kampung Bandang - Tanah Abang -- Manggarai -Jatinegara sepanjang 19,1 km.

*) sumber heritage kai

----

Kompasianer yang anak kereta, dan rutinitasnya di jalur selatan -- seperti saya. Monggo, silakan mencoba rute stasiun Kpb menuju stasiun - Tanjung Priuk. Rute ini cukup unik, terutama saat transit di stasiun Kpb cukup seru. Mengingat kita musti pindah ke jalur atas, sehingga bisa menyaksikan lalu lalang KRL dari atap gerbongnya.

Saya berani merekomendasikan jalur ini, utamanya untuk berlibur atau mengisi waktu di akhir pekan. Suasana heritage-nya dapat banget, sekaligus bisa mendapati vibes Batavia tempo doeloe. Di sekitar stasiun tujuan (Tanjung Priuk), bisa mampir ke pelabuhan, taman, masjid untuk merasakan suasana masa silam.

Semoga bermanfaat. 

Stasiun Kampung Bandan- dokpri
Stasiun Kampung Bandan- dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun