Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Saat Ini Kita Berada di Keterbatasan yang Tak Terbatas

26 Februari 2022   13:05 Diperbarui: 26 Februari 2022   13:44 1145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nyaris tiga tahun terakhir, dunia akrab dengan segala yang serba online. Mulai dari belanja, belajar, bekerja, meeting, berkomunikasi, mencari hiburan dan lain sebagainya. Kegiatan online terhubung melalui jaringan internet, bisa melahirkan berbagai aktivitas tanpa batas.

Sungguh unik kondisi sekarang, di satu sisi kita dikekang tetapi justru membuka kegiatan tak terbatas. Kita bisa melakukan banyak hal, tanpa harus keluar dari rumah.

Pemerintah kembali memberlakukan PPKM, mengingat penyebaran Covid-19 varian Omicron meningkat. Bungsu saya yang sempat masuk sekolah, hampir sebulan ini kembali pjj. Tempat publik sempat dibuka, kini kembali diketatkan. Dan lagi-lagi kegiatan online menjadi andalan. Kita musti memilih jaringan internet terbaik, agar kegiatan dari rumah tak terkendala.

----

Jaman telah sedemikian jauh berubah, tidak dipungkiri kuota telah menjadi kebutuhan pokok. Tidak hanya kaum profesional, tetapi pelaku UMKM, karyawan, wiraswasta, ibu rumah tangga, orangtua, bahkan anak-anak membutuhkan kuota. Internet sudah menjadi kebutuhan keluarga, bahkan memiliki post pengeluaran tersendiri.

Kondisi yang terjadi dimanfaatkan provider, mengadakan aneka promosi paket super murah. Konsumen yang tidak jeli, sangat mungkin tergoda dan membeli. Kita musti menjadi konsumen cerdas, tidak mudah terkecoh yang manis di depan tapi pahit di belakang.

Sebelum membeli, kita musti memastikan yang dipilih adalah provider terbaik. Mengingat jaringan internet yang kuat, tentunya akan mendukung  kecepatan pekerjaan. Apalagi kita yang sering menggunakan aplikasi zoom, download, video call, dan kegiatan semisal berbasis internet. Kalau di tengah kegiatan jaringan bermasalah, dampaknya bisa fatal.

Mengutip pernyataan Don Rozano, selaku Direktur enciety Business Consult di salah satu media nasional. Sudah saatnya pelanggan lebih peka dan peduli atas pilihan paket internet. Jangan sampai, pengalaman menggunakan internet tidak sesuai dengan penawaran yang dijanjikan.

"Tapi, ini juga akan menjadi tantangan bagi provider fixed broadband. Bagaimana provider mampu memenuhi kebutuhan emosional pelanggan yang sering kali tidak terucap," terang Don masih di media yang sama.

Don Rozano (kanan)- sumber encietynews.com
Don Rozano (kanan)- sumber encietynews.com

Saat Ini Kita Berada di Keterbatasan yang Tak Terbatas

Dari kegiatan zoom, saya punya pengalaman sangat berkesan. Yaitu membantu Rumah Tahfidz, melancarkan pembangunan kamar untuk santriwati yatim piatu dhuafa. Bermula dari tulisan saya di kolom chat, kemudian mendapat tanggapan baik dan direalisasikan. Tetapi saya sadar, seandainya jaringan internet tidak mendukung, itikad baik tersebut (bisa jadi) belum terwujud.

Saya yakin, teman-teman pasti punya pengalaman sejenis bermula dari kegiatan zoom. Mungkin mendapat job baru, mendapat door prize, atau keberuntungan yang lain. Dan yang tidak bisa disangkalkan, kelancaran kegiatan zoom berkat jaringan internet.

Ada fakta menarik saya baca dari rilis Ookla di bulan Desember 2021. Dari penelitian Indonesia Mean Speeds, bahwa di Indonesia rata-rata kecepatan up-load mencapai 19,7 Mbps & download-nya 30,7 Mbps, dengan rasio upload : download = 1 : 2. Sementara rata-rata latency-nya sebesar 17,0 ms.

Riset Enciety Business Consult,  terkait Quality of Service (QoS) provider fixed broadband melalui Direct Observation di 8 kota di Indonesia (Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar). Ada 5 (lima) provider dengan rata-rata throughput performance paling baik, saya sebut berurutan nomor satu IndiHome (102%), menyusul MyRepublic (96%), CBN (84%), Oxygen (82%), dan Firstmedia (80%), dan Biznet 33%.

olah tangkapan layar- dokpri
olah tangkapan layar- dokpri

Saya tidak menyangkal soal ketangguhan IndiHome, beberapa kali meeting zoom bersama kolega di daerah terpencil. Mereka bisa turut serta sampai kegiatan selesai, tanpa kendala berarti.

Oke, memang download dan upload speed bukan satu-satunya ukuran. Lazimnya menggunakan latency --adalah waktu dibutuhkan untuk mengirimkan suatu data sampai ke tujuan, diukur dalam satuan milisecond (ms).  Justru angka latency ideal, yang sedekat mungkin menuju nol, artinya lebih kecil angkanya, lebih baik.

Kalau kita ingin mendapat pengalaman berinternet menyenangkan, sebaiknya memilih provider dengan angka latency kecil. Apalagi yang sering menggunakan video conference seperti aplikasi Zoom, Cloudx, Google Meet dan lain sebagainya.

Dengan memilih provider internet yang tepat, kecil kemungkinan terkendala dalam berkegiatan. Jangan terpaku harga murah, perhatikan juga soal kecepatannya. Kaena saat ini kita berada di keterbatasan yang tak terbatas. - Semoga bermanfaat -.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun