Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menjadi Relawan Ibarat Meniti Jalan Menuju Keajaiban

5 Februari 2022   06:47 Diperbarui: 24 Oktober 2023   07:41 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Haqul yaqin, keajaiban itu benar adanya dan bukan cerita bohong. Saya mendapati cerita keajaiban, dari teman-teman relawan yang telah mengalami sendiri. Mereka relawan terbiasa tak menuruti ego, tidak serta merta bertumbuh sombong atas pertolongan tiba-tiba itu.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Saya manusia penuh dosa, belajar banyak dari teman-teman relawan yang luar biasa. Mencoba merenungkan dan memahami, bahwa di dunia ini ada keinginan yang diaminkan semesta. Keinginan yang lazimnya mengandung keutamaan, yang digunakan untuk kemanfaatan orang banyak.

Teman-teman relawan berhati malaikat, (menurut saya) berpeluang mendapatkan peng-amin-an semesta. Mengingat yang mereka lakukan, untuk kebahagiaan orang banyak dan dampaknya berkelanjutan.

Menjadi Relawan Ibarat Meniti Jalan Menuju Keajaiban

Teman yang pendiri Pondok Lansia berkisah, mengaku pernah berada di titik kritis baik dari sisi moril maupun materiil. Suatu waktu warga perumahan protes keras, tidak mau di kawasannya dijadikan operasional Pondok Lansia. Sementara menalangi dana operasional saja masih kebingungan, sekarang "diusir" dari rumah yang dikontrak.

Dalam keadaan kalut dan kebingungan, teman ini dipersuakan dengan keajaiban. Ada tamu tak dikenal, datang dan menawarkan lahan (di daerah Tiga Raksa) untuk ditempati panti. Tamu tersebut memberi kebebasan waktu pembayaran, bisa nyicil kalau ada uang.

Meski saat itu sedang kesulitan keuangan, tawaran yang ada tersebut diiyakan. Alhasil di akhir tahun 2021, semua lansia telah dipindahkan ke lokasi yang baru. Satu masalah terselesaikan sudah, menyusul masalah baru yang tak kalah menantang.

Kejadian semisal dialami Ustad pengasuh Rumah Tahfidz, yang membutuhkan lekar (meja mengaji) untuk lima puluh santriwati. Tak dinyana ada pengurus komunitas menghubungi, menyampaikan ada donatur yang ingin menyumbang mushaf Qur'an.

Karena stok Al Quran cukup banyak dan lumayan bagus, maka si Ustad mengusulkan agar dana dialihkan untuk pengadaan lekar. Gayung bersambut, pengurus komunitas menyanggupi kebutuhan Rumah Tahfids. Tidak sampai seminggu, meja lekar diserahterimakan dan santriwati bisa mengaji dengan nyaman.

Itu baru kisah dari dua relawan, masih banyak keajaiban saya dengar dari teman-teman berhati mulia. Mereka membukakan jalan kebaikan, tidak semata untuk diri sendiri tetapi untuk kemanfaatan orang banyak.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun